Pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka, Kabupaten Bandung ditargetkan mulai dilakukan pada November 2024 mendatang.
Rencana pembangunan TPPAS Legok Nangka ini dimajukan dari jadwal semula. Hal ini menyusul persoalan sampah di Bandung Raya yang tidak kunjung terselesaikan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menuturkan saat ini pemerintah terus membahas upaya penyegeraan groundbreaking TPPAS Legok Nangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Legok Nangka itu saya sudah meninjau dan sekarang masih dalam proses. Target groundbreaking pada November 2024. Kami ingin dimajukan. Ini masih terus dibahas oleh tim dari Pemda Provinsi Jabar dan konsorsium," kata Bey, Kamis (21/9/2023).
TPPAS Legok Nangka sendiri nantinya akan dikelola konsorsium asal Jepang, Sumitomo Hitachi Zosen dengan konsep waste to energy.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias menambahkan pemerintah sedang berproses untuk membentuk Badan Unit Pelaksana (BUP) yang akan menjadi operator di TPPAS Legok Nangka.
"Nah ternyata sebelum pembentukan BUP itu masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan, tapi sifatnya sih secara administrasi ada teknis juga yang harus kita bereskan. Insyaallah segera mudah-mudahan," ujarnya.
Prima mengungkapkan nilai investasi TPPAS Legok Nangka yang mencapai Rp 6 triliun membuat proses persiapan pembangunan harus dilakukan dengan matang.
"Jadi kita lagi beresin dulu karena ada beberapa pending item yang harus kita selesaikan di dalam seperti ketentuan teknis yang harus kita clear kan supaya mereka bisa berjalan," jelasnya.
"Karena ini kan investasinya besar sekitar Rp 6 triliun, dan itu kan harus bisa benar-benar dilaksanakan dengan baik, sesuai regulasi, perencanaan, dan dokumen lelang kemarin," tutup Prima.