.webp)
Genap sebulan berlalu kebakaran yang melanda TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum juga padam meskipun upaya pemadaman dilakukan secara multidimensi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtias mengatakan hingga saat ini titik api di semua zona di TPA Sarimukti masih menyala yang diketahui melalui pemetaan drone thermal atau drone pendeteksi panas.
"Jadi kondisi sekarang api yang kemarin itu di semua zona ada, tapi variatif. Antara 5 persen sampai 25 persen apinya yang masih ada di tiap zona," kata Prima saat ditemui di Cimahi, Selasa (19/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara upaya pemadamannya, kata Prima, masih dengan metode yang dilakukan sebelumnya. Mulai dari penyemprotan foam, penggunaan lumpur, dan water bombing.
"Upaya dengan penyemprotan air yang di campur foam dan lumpur. Kemudian kita padatkan, dan bikin parit-parit untuk membatasi kawasan hutan dengan zona zona yang lain," ucap Prima.
"Kemarin water bombing sudah turun lagi dengan menyiramkan 3420 liter air. Karena tumpukannya tinggi sudah disiramkan, tapi ternyata belum efektif," tambahnya.
Pihaknya juga melibatkan peneliti dari ITB dan Badan Geologi untuk mengetahui kandungan gas metan dari tumpukan sampah di TPA Sarimukti yang jadi salah satu faktor sulitnya api dipadamkan.
"Untuk gas metan itu bervariasi. Kami bahkan sudah memasang metan capture, cuma karena tumpukan sampahnya sudah tinggi dan menumpuk jadi masih ada di situ. Atas data tidak hanya dari ITB, tapi juga dari Badan Geologi ikut serta," kata Prima.
(dir/dir)
