Bumi saat ini memasuki fase yang semakin tak ramah untuk dihuni. Penyebabnya, karena ulah manusia. Pernyataan itu berdasarkan hasil penilaian ilmuwan dari Sembilan Batas Planet yang sudah terlampaui.
Ada Sembilan Batas Planet yang diukur oleh para ilmuwan yang terdiri dari perubahan iklim, integritas biosfer, perubahan sistem lahan, perubahan air tawar, aliran biokimia, pengasaman air laut, muatan aerosol atmosfer, penipisan ozon di stratosfer, dan entitas baru.
Dikutip dari detikInet, Batas Planet sendiri merupakan batas bagi sistem dalam sembilan poin yang disebutkan di atas, dalam mempertahankan planet yang sehat. Jika batas sudah terlampaui, artinya adalah tanda bahaya. Planet yang sehat ini diukur dengan berkaca pada periode zaman es terakhir hingga revolusi industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penilaian mengungkapkan bahwa ada 6 batas yang telah terlewati sedangkan dua lainnya, polusi udara dan pengasaman air laut, hampir mengalami hal yang sama. Sementara itu, setelah usaha menghilangkan bahan-bahan kimia yang merusak selama beberapa dekade ini, lubang ozon mengecil sehingga tidak dilakukan pengecekan.
Baca juga: Stop Bebani Sampah ke TPA Sarimukti! |
Namun yang paling membuat ilmuwan risau adalah bahwa keempat batas biologis, yang masuk ke dalam integritas biosfer dan aliran biokimia, sedang mendekati tingkat risiko tinggi.
Padahal, empat batas ini mendukung dunia kehidupan yang vital bagi Bumi. Mereka menyediakan ketahanan dengan mengkompensasi beberapa perubahan fisik, seperti pohon yang menyerap polusi karbon dioksida.
"Sains dan dunia sangat khawatir atas semua peristiwa iklim ekstrem yang menyerang masyarakat di seluruh dunia. Namun yang paling membuat kami khawatir adalah meningkatnya tanda-tanda berkurangnya ketahanan planet," ujar Prof Johan Rockstrom, Direktur Pusat Ketahanan Stockholm.
Rockstrom mengatakan bahwa berkurangnya ketahanan ini bisa membuat pembatasan kenaikan pemanasan global di 1,5 Celcius terdengar mustahil dan bisa membawa dunia lebih dekat ke titik krisis. Sementara itu, Ilmuwan mengatakan bahwa bulan September ini, dunia telah berada di ambang titik kritis yang membawa banyak bencana.
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Ilmuwan Suguhkan Bukti Bumi Makin Tak Ramah Dihuni
(yum/yum)