Heboh! Lumba-lumba 100 Kg Mati Terdampar di Ujunggenteng

Kabupaten Sukabumi

Heboh! Lumba-lumba 100 Kg Mati Terdampar di Ujunggenteng

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 14 Sep 2023 15:35 WIB
Lumba-lumba terdampar
Lumba-lumba terdampar (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Lumba-lumba seberat 1 kuintal ditemukan mati terdampar di Pantai Bagal Batre, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Informasi dihimpun detikJabar ikan itu ditemukan terdampar sekitar pukul 12.30 WIB, Kamis (14/9/2023). Selain memiliki berat 1 kuintal atau 100 kilogram, lumba-lumba tersebut memiliki panjang tubuh 2 meter.

"Kami menerima laporan dari nelayan bahwa ditemukan ikan lumba-lumba yang terdampar dalam keadaan mati. Kemudian personel Sat Pol Airud bersama rekan yang lain meluncur ke Pantai Bagal Batre, Ujunggenteng untuk melaksanakan evakuasi," kata Kasat Pol Airud, Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tenda mengatakan, kondisi lumba-lumba itu ditemukan dalam keadaan mati. Petugas dibantu anggota organisasi HNSI dan nelayan setempat kemudian melakukan evakuasi dan dikuburkan.

"Setelah sampai di Pantai Bagal Batre Anggota Sat Pol Airud Polres Sukabumi bersama rekan yang lain langsung melaksanakan evakuasi pada ikan lumba lumba tersebut, lalu di di kuburkan," jelas Tenda.

ADVERTISEMENT

Tenda menduga, lumba-lumba itu terdampar karena kondisi air laut dalam keadaan dingin. Perubahan suhu inilah yang kemudian memicu lumba-lumba tidak bisa beraktivitas dengan normal.

"Diperkirakan terdampar terbawa arus ke pinggir pantai, terdampar tidak bisa balik lagi. Karena situasi suhu air laut dingin, pergantian suhu atau bagaimana yang mengakibatkan lumba-lumba tidak bisa beraktivitas dengan normal," pungkas Tenda.

Luka di Moncong

Asep Jeka, Ketua HNSI Kabupaten Sukabumi menuturkan saat ditemukan kondisi lumba-lumba itu mengalami luka di bagian moncongnya.

"Lukanya dekat hidung, saat kita akan evakuasi kondisinya sudah mati. Ketika kita bawa ke darat terdapat luka jejas di bagian moncongnya," kata Asep.

Luka itu dijelaskan Asep, dipastikan bukan karena jaring nelayan atau alat nelayan lainnya. Namun diduga karena kondisi lumba-lumba terseret arus ke perairan dangkal.

"Sepertinya bukan karena jaring nelayan, bentuk lukanya daradas (jejas) di bagian moncong, masih mengalir darahnya," imbuh Asep.

"Indikasinya karena perubahan suhu air laut yang dingin, mungkin saat menjelajah terbawa ke laut dangkal. Tadi sudah diperiksa bersama-sama petugas dari Sat Pol Airud Polres Sukabumi. Setelah diperiksa kemudian bersepakat lumba-lumba itu dikubur," sambungnya.

Kondisi Pantai Bagal Batre memang dikelilingi karang, dan laut dangkal. Posisinya diduga mengakibatkan hewan malang itu kesulitan untuk kembali ke tengah.

"Keadaan lokasi memang banyak karang, posisi laut dangkal. Banyak warga yang mencari kerang, bahan agar-agar di pantai itu. Proses evakuasi juga agak sulit, panjang dua meter dan berat. Oleh empat orang saja tadi tidak terangkat," pungkas Asep Jeka.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads