.webp)
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat akrab di momentum HUT Pepabri. Gerindra menilai hal itu melahirkan kemungkinan Demokrat bisa gabung dalam koalisi.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, momen akrab Prabowo dan SBY terjadi lantaran dua sosok tersebut merupakan seorang purnawirawan TNI yang hadir dalam acara digelar oleh Pepabri.
"Kemarin Pak SBY bertemu dengan Pak Prabowo di HUT Pepabri dan pertemuan itu karena Pak Prabowo seorang purnawirawan, Pak SBY seorang purnawirawan, dan Jenderal Agum Gumelar juga Ketua Umum Pepabri," kata Muzani di Bandung, Rabu (13/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sesuatu yang sebenarnya biasa. Tetapi dalam suasana di mana Pak SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi (Partai Demokrat), saya kira itu menjadi sebuah kemungkinan," imbuhnya.
Kemungkinan yang dimaksud Muzani, ada peluang Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk bersama-sama mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Dia bahkan menyebut, Gerindra tidak ingin harapan itu bertepuk sebelah tangan.
"Ya kemungkinan untuk Partai Demokrat bisa merapat kepada Pak Prabowo. Dan harapan kami, mudah-mudahan tidak bertepuk sebelah tangan," ujarnya.
Lebih lanjut, Muzani menuturkan, saat ini Gerindra sedang menanti sikap yang akan ditentukan oleh Partai Demokrat. Namun menurutnya, Gerindra mengharapkan pilihan dari partai berlambang bintang mercy itu jatuh pada Prabowo Subianto.
"Demokrat bisa segera mengambil keputusan untuk menetapkan calon presiden yang akan diusungnya. Dan mudah-mudahan bisa Pak Prabowo," harap Muzani.
60 Persen Demokrat Gabung KIM
Masih kata Muzani, Gerindra terus menjalin komunikasi dengan elite Partai Demokrat sejak beberapa hari terakhir. Bahkan dirinya menyatakan juga telah bertemu dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
"Saya sendiri sudah bertemu dengan Sekjen Partai Demokrat. Kemudian, temen-temen yang lain juga sudah bertemu dengan pengurus teras Partai Demokrat dan komunikasi kita berjalan dengan baik, ada kesepahaman pandangan yang sama tentang hal ini," tutur Muzani.
Dengan terjalinnya komunikasi yang sudah intens dilakukan, Muzani menyebut jika peluang Partai Demokrat bisa gabung Koalisi Indonesia Maju saat ini ada di angka 60%. Namun menurutnya, Partai Demokrat masih memerlukan waktu untuk mengambil keputusan.
"Di persentase, 60 persen lah. Sudah diomongkan. Insyaallah Partai Demokrat perlu waktu untuk mengambil keputusan internal agar memenuhi prosedur internal," tutup Muzani.
(bba/mso)
