Katak Langka Ditemukan di Belantara Hutan Karawang

Round-Up

Katak Langka Ditemukan di Belantara Hutan Karawang

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 13 Sep 2023 07:15 WIB
Katak pohon mutiara langka endemik jawa ditemukan di aliran Cikoleangkak Sanggabuana Karawang
Katak pohon mutiara yang langka (Foto: dok SCF).
Karawang -

Peneliti menemukan spesies katak langka di belantara hutan Kabupaten Karawang. Spesies langka itu ialah katak pohon mutiara yang ditemukan di Curug Cikoleangkak, Pegunungan Sanggabuana, Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.

Peneliti yang menemukan katak langka itu berasal dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF). Mereka menemukan Katak Pohon Mutiara saat sedang mendampingi mahasiswa biologi Universitas Islam As-Syafi'iyah Pondok Gede.

"Katak pohon mutiara ditemukan di aliran sungai Cikoleangkak saat kami melakukan pendampingan teman-teman mahasiswa Biologi," kata Direktur Eksekutif SCF Solihin Fuadi saat dihubungi detikJabar, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketemunya malam hari ketika mengenalkan herpetologi dan satwa nocturnal kepada teman-teman, katak itu ada di daun pohon ketika menyeberang sungai kecil dibawah Curug Cikoleangkak menuju basecamp kami di Cikoleangkak. Lokasi penemuan ini di ketinggian sekitar 600 mdpl," lanjutnya menerangkan.

Katak pohon mutiara punya nama latin Nyxtixalus Margaritifer. Binatang amfibi ini memiliki ciri khas yakni tubuhnya yang berwarna oranye terang kecoklatan dan bercorak bintik putih, merah atau kuning. Bintik-bintik itulah yang menyerupai mutiara.

ADVERTISEMENT

Katak pohon mutiara merupakan binatang endemik Jawa yang termasuk nokturnal langka. Kini populasi katak pohon mutiara ini terus menurun akibat habitat aslinya yang berkurang.

"Yang jelas penemuan katak pohon mutiara ini hal yang berharga, karena populasinya terus menurun, ini membuat kami gembira, selain menambah daftar temuan keanekaragaman hayati di Sanggabuana, hewan dari jenis amfibi ini juga menjadi indikator lingkungan yang baik," jelas Solihin.

Lebih lanjut, menurutnya katak pohon mutiara termasuk dalam daftar resiko rendah di International Union for Conservation of Nature Red List (IUCN). Selain di Sanggabuana, katak ini juga bisa ditemukan di sejumlah wilayah lain di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 500-1.200 mdpl.

"Temuan katak pohon mutiara ini akan kami gunakan sebagai edukasi di lapangan, bagaimana peran sebuah takson sebagai indikator lingkungan, guna mengurangi potensi ancaman penurunan populasi akibat perubahan fungsi kawasan hutan, sekaligus mitigasi untuk mencegah penurunan populasinya," tutup Solihin.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads