Anggaran Pemkab Pangandaran tahun 2023 mengalami defisit sebesar Rp 351 miliar. Sejumlah cara disiapkan untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut, salah satunya berutang ke pihak ketiga.
"Defisit anggaran tahun 2023 kita Rp 351 miliar, meski demikian sejumlah proyek infrastruktur di Pangandaran sudah hampir selesai," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Selasa (11/9/2023).
Baca juga: Teror Mencekam di Jalanan Jabar |
Dia mengungkapkan, Pangandaran dihadapkan pada dua persoalan. Pertama, kata Jeje, pemangkasan masa jabatan bupati yang harusnya berakhir pada 2026 menjadi 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu tanggungjawab saya menyelesaikan apa yang sudah masuk RPJMD harus selesai. Sementara uang tidak bisa dipadatkan, namun program bisa dipadatkan, pilihannya 2 kan. Ataupun mengambil langkah lain, agar program bisa tercapai," ucap Jeje.
Untuk menutupi defisit anggaran, pihaknya memutuskan untuk meminjam ke bank dengan masa pinjaman 10 tahun.
"Ya kami pinjam lagi ke bank dengan tenor selama 10 tahun. Tentu pembayarannya akan dilakukan melalui PAD. Kan PAD kita tinggi dari pariwisata, pajak hotel dan restoran. Kita mampu itu," ucapnya.
Selama 10 tahun, Jeje mengklaim, Pangandaran akan sanggup menghadapi itu. Sehingga dianggap menjadi solusi.
"Jangan cuman ngomong defisit saja, tetapi impact dari pengambilan keputusan itu," kata Jeje.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana mengatakan, untuk membayar cicilan pinjaman ke bank, pihaknya akan memaksimalkan retribusi parkiran dan retribusi kebersihan.
"Insya Allah dari kedua retribusi itu bisa ketutup semua," kata Kusdiana melalui pesan WhatsApp.
(mso/mso)