"Masih mengumpulkan informasi, informasi awal kita punya informasi katanya di sawah (masuk kawasan sawah), kemudian ada juga (dibunuh) pemburu odeng, ada juga (dibunuh) pemburu babi, itu masih dalam pencarian informasi kenapanya," kata Plt Kepala Resor Konservasi Wilayah VII Sukabumi BBKSDA Isep Mukti Miharja dihubungi via sambungan telepon, Senin (11/9/2023).
Isep mengatakan, habitat macan tutul dimungkinkan masih ada di kawasan hutan di wilayah Cisolok. Namun terkait asal usul macan tutul itu, pihaknya belum mendapatkan informasinya.
"Itu memungkinkan, hutan masih lebat, kita sedang koordinasi dengan Taman Nasional dan Perhutani, tapi di situ ada perkebunan juga, jarak dengan Taman Nasional dari lokasi daerah Cisolok itu sekitar 6 KM-an," ungkapnya.
Apalagi menurut Isep, wilayah jelajah macan tutul luas dan bisa juga mereka turun gunung karena pakan mereka seperti babi hutan ikut turun.
"Kalau lihat dari berbagai kemungkinan namanya jelajah macan tutul luas juga dan saat ini musim panas atau kemarau, pakan bisa kurang atau di situ banyak babi mungkin saja dia ke situ," tuturnya.
Disinggung apakah pernah terjadi konflik macan tutul dengan manusia di Sukabumi, Isep menyebut pernah. "Dulu pernah tahun 2018-2019 ada konflik, pernah ada juga," ujarnya.
Pihaknya menyayangkan aksi warga yang membunuh macan tutul tersebut. Seperti diketahui, macan tutul merupakan satwa dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK No 106 Tahun 2018.
"Iya dong, jangankan BBKSDA, semua orang pada menyayangkan kalau memang itu sengaja dibunuh," jelasnya.
Dengan ada kejadian ini, pihaknya akan gencar lakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Betul, kita sudah berbicara dengan Pak Camat dan Danramil, kita berusaha untuk itu, baik kepada masyarakat yang peduli, kita akan sosialisasikan itu bersama-sama. Dengan kejadian ini hikmahnya kita harus banyak bersosialisasi terkait hal itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seekor macan tutul jawa mati usai dilempar batu sekelompok warga yang tengah mencari madu di Kampung Cikondang, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Tak hanya itu, hewan bernama latin Panthera pardus melas itu juga disabet golok hingga terkapar. Foto-foto hewan dengan tutul-tutul di sekujur tubuhnya itu beredar di aplikasi perpesanan.
Simak Video 'Cerita Warga Sukabumi Terpaksa Bunuh Macan Tutul Jawa Gegara Terancam':
(wip/orb)