Nasib Malang Macan Tutul di Kampung Mak Erot Sukabumi

Nasib Malang Macan Tutul di Kampung Mak Erot Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 11 Sep 2023 14:29 WIB
Kondisi macan tutul Jawa di Sukabumi
Macan tutul di Sukabumi. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Seekor macan tutul jawa tewas di tangan warga yang tengah mencari madu hutan atau dikenal odeng, ternyata kabar soal adanya hewan bernama latin Panthera pardus melas di kawasan hutan itu sudah bertahun-tahun didengar warga.

Namun, kala itu warga hanya mendengar cerita-cerita biasa tanpa bisa membuktikan keberadaan hewan tersebut. Selain itu, hewan ternak hingga peliharaan juga banyak yang dimangsa.

"Kalau kabar soal macan itu sudah sejak lama bahkan saat saya masih kecil sudah sering mendengar. Katanya ada yang melihat, kadang juga ada yang mendengar geraman atau auman macan," kata Hartono (41) alias Kelep warga Kampung Cigadog, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi kepada detikJabar, Senin (11/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelep menyebut warga di Kampung Mak Erot, begitu ia menyebut nama lain Kampung Cigadog, memang sudah lama mendengar soal keberadaan hewan tersebut.

"Warga menyebutnya Kerud, ya macan tutul ya sudah lama aheng (santer). Mulai dari ternak warga seperti ayam, bebek, kambing sampai peliharaan anjing di Kampung Mak Erot ini juga pernah dimangsa. Bahkan saat saya kecil, saya melihat sendiri ada kambing yang dicekik dan luka di punggung karena mau dimangsa," ungkap Kelep.

ADVERTISEMENT
Kondisi macan tutul Jawa di SukabumiKondisi macan tutul Jawa di Sukabumi Foto: Istimewa

Saat kejadian penampakan macan tutul itu, Kelep tengah mencari madu. Ia mengaku menyesal menghabisi nyawa hewan yang memang dilindungi tersebut, namun ia tidak ada pilihan karena kondisi saat itu sang macan bersiap akan menerkam.

"Jadi melihat saya dan teman-teman yang sedang mencari madu hewan itu enggak lari, dia seperti apa ya seperti kucing mau menyerang bulunya berdiri dia tetap di situ. Sampai akhirnya saya lempar batu tepat kena gerahamnya," ujarnya.

"Dia bangun lagi, enggak lari mau menyerang lagi akhirnya saya sabet pakai golok dua kali ke arah lehernya. Saat itu dia tergeletak, masih bernafas akhirnya mati," sambungnya.

Sempat Disebut Hoaks

Keberadaan macan tutul tersebut di wilayah hutan Datar Koneng, Legok Paku berbatasan dengan Kampung Cigadog dahulu hanya disebut hoaks alias kabar bohong. Namun dengan peristiwa yang dialami Kelep, keberadaan sang macan ternyata nyata.

"Jadi selama ini hanya ada suaranya atau yang melintas bayangan di hutan tapi tidak pernah kalau melihat langsung. Bahkan kalau kata orang tua dulu itu banyak yang berburu babi belum pernah melihat kadang disebut hoaks lah. Namun entah kenapa saat kemari musim kemarau panjang ada keluar menampakkan diri. Kalau dulu, ada saja anjing yang dibawa berburu babi pulangnya cacat terus setiap masuk ke hutan cacat bekas cakaran," kata Jaka Suherman, warga Desa Pasir Baru.

Sampai akhirnya keberadaan sang macan terungkap, pada Rabu (6/9/2023) sekitar pukul 09.00 WIB ia menampakkan diri dan langsung terjadi konflik hingga akhirnya sang macan tewas.

"Kan curiga pasti ada maung cuma pas kemarin anak-anak ngambil madu, tiba tiba ada yang berkelebat pagi jam 09.00 WIB hari Rabu (6/9/2023). Sampai akhirnya berhadap-hadapan dengan warga," tutur Jaka.

"Karena refleks akhirnya dilempar batu dan dikadek (sabet golok) kondisi badannya kecil, sepertinya memang kelaparan," imbuh Jaka.

Lihat Video 'Cerita Warga Sukabumi Terpaksa Bunuh Macan Tutul Jawa Gegara Terancam':

[Gambas:Video 20detik]



(sya/yum)


Hide Ads