Seekor macan tutul jawa atau bernama latin Panthera pardus melas mati mengenaskan di tangan warga pencari sarang lebah madu di Hutan Legok Paku, Batu Hideung, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Situasi di tengah ketakutan membuat warga melawan, terlebih saat itu warga melihat hewan predator itu akan menyerang dan berlari ke perkampungan. Foto-foto hewan dengan tutul-tutul di sekujur tubuhnya itu beredar di aplikasi perpesanan. Kabar itu diutarakan Kepala Desa Pasir Baru, Hidayah.
"Itu di wilayah saya, kejadiannya beberapa waktu lalu. Posisi saat itu ada warga mau ambil madu saat ke hutan ada yang berkelebat. Anjing yang dibawa warga langsung mengejar," kata Hidayah, Senin (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang saat itu keheranan kemudian mencoba mengejar anjing peliharaan mereka. Saat itulah warga berhadap-hadapan dengan macan tutul tersebut. Anjing saat itu terus menggonggong. Karena warga merasa terancam akhirnya mereka melempar batu ke arah macan tutul tersebut.
"Dikejar (macan tutul) sudah ada di depannya, didekati oleh anak-anak karena anjing terus menggonggong akhirnya disikat pakai batu, kena careham (geraham) di bagian kepala karena mau menyerang anak-anak. Serem kata anak-anak akhirnya (dilempar) pakai batu, daripada membahayakan. Setelah itu langsung pakai golok," ujar Hidayah.
Hidayah menjelaskan, lokasi kejadian berada di area Hutan Legok Batu yang berbatasan dengan Kampung Cigadog, Mak Erot.
"Area hutan perbatasan, dekat dengan Kampung Cigadog, Mak Erot. Warga memang waswas, informasinya hewan itu terpisah dari kawanannya. Karena kabarnya ada 6 ekor, 4 masih anak-anak dan dua yang dewasa," pungkas Hidayah.
Dihubungi terpisah, Camat Cisolok Zaenal Abidin membenarkan kejadian tersebut berada di wilayahnya. Namun ia masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan posisi sebenarnya.
"Kita sedang menelusuri infonya, ke BKSDA, kalau wilayah (memang) di Cisolok. Nanti orang BKSDA kami telepon dulu Ke kepala seksi TNGHS, katanya masih pengumpulan data dan informasi, titik dan temuan fisiknya seperti apa," kata Zaenal.
"Karena di luar kawasan Taman Nasional berarti kewenangan BKSDA, orang-orang taman nasional infonya seperti itu. Dari BKSDA, sedang mencari info dan titik," sambungnya.
Penelusuran detikJabar, peristiwa itu terjadi pada Rabu (6/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Foto-foto mayat macan tutul juga tersebar di aplikasi perpesanan. Salah satu foto menunjukkan hewan itu dipegang warga, sementara foto lainnya memperlihatkan kepala hewan itu diinjak sepatu bot.
Pria inisial Kal, salah seorang warga yang ikut saat kejadian mengatakan peristiwa itu terjadi saat ia dan sejumlah warga ke hutan untuk mencari madu. Sampai tiba-tiba berhadapan dengan hewan tersebut.
"Mau ke hutan pas amprok, mau ngodeng pasamprok jeung macan eta langsung ngahereungan, oleh saya dilakonan ku limaan. (Mau ke hutan berhadapan, mau mencari madu berhadapan dengan macan itu langsung menggeram. Saat itu saya berlima) di situ dapat, begitu kejadiannya," kata Kal kepada detikJabar.
Sebelumnya detikJabar mendapat informasi hewan itu ditembak. Namun Kal membantah, ia menyebut hewan itu disabet golok karena posisinya terancam.
"Tidak ditembak, hanya pakai golok, macan itu dikadek (disabet golok) karena mengancam. Saat menggeram, langsung pakai golok, karena mengancam, ketika menggeram dilempar kena gerahamnya langsung pakai golok karena memang kami terancam," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, seekor macan tutul jawa tewas usai dilempar batu sekelompok warga yang tengah mencari madu di Kampung Cikondang, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya itu, hewan bernama latin Panthera pardus melas itu juga disabet golok hingga terkapar. Foto-foto hewan dengan tutul-tutul di sekujur tubuhnya itu beredar di aplikasi perpesanan.
Simak Video 'Cerita Warga Sukabumi Terpaksa Bunuh Macan Tutul Jawa Gegara Terancam':