Novie Bule Labrak Rocky Gerung hingga Tasnya Jatuh ke Got

Round-up

Novie Bule Labrak Rocky Gerung hingga Tasnya Jatuh ke Got

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 09 Sep 2023 06:30 WIB
Tangkapan layar Rocky Gerung dilabrak.
Tangkapan layar Rocky Gerung dilabrak. (Foto: Istimewa)
Bandung - Kader PDI Perjuangan yang melabrak Rocky Gerung usai memenuhi panggilan Bareskrim di Mabes Polri buka suara. Kader perempuan itu bernama Noviana Kurniati alias Novie Bule.

Aksi Novie Bule yang melabrak Rocky Gerung itu viral di media sosial (medsos). Novie Bule menceritakan awal mula kejadian yang membuat namanya disorot.

Kader PDI Perjuangan yang maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Cianjur itu mengatakan, ia datang ke Mabes Polri bersama 25 orang.

"Ketika dapat informasi Rocky Gerung diperiksa, saya ajak teman saya. Total ada 25 orang untuk memberikan shock therapy pada Rocky Gerung. Saya datang sekitar pukul 15.00 WIB dengan menggunakan kaos yang sama bertuliskan 'Tangkap Rocky Gerung'," kata Novie, Jumat (8/9/2023).

Novie Bule mengaku bersama rombongan tak bisa masuk ke dalam. Sehingga ia memutuskan untuk menunggu Rocky Gerung. Sekitar pukul 17.30 WIB, Rocky Gerung keluar dari ruangan. Novie Bule lantas mendekati Rocky Gerung.

Kader PDI Perjuangan itu mengaku awalnya akan berbincang secara baik-baik dengan Rocky Gerung, namun secara spontanitas dia mendorong Rocky Gerung. "(Dorongan) itu spontan, niatnya baik karena awalnya sudah salaman. Mau menanyakan secara baik-baik. Tapi saya tidak tahu kenapa tiba-tiba liat mukanya itu spontan ngedorong," tutur Novie.

Dia membantah terkait isu menendang dan menonjok Rocky Gerung. "Justru tas dan handphone jadi korban, saat dorong-dorongan dengan petugas yang memisahkan, tas saya jatuh ke got," katanya.

Novie mengaku tidak menyangka aksinya tersebut malah viral di media sosial. Bahkan muncul juga anggapan apabila aksinya merupakan arahan dari partai politik hingga pendemo bayaran.

"Saya nggak nyangka viral sampai seperti ini. Kalau perintah partai tidak ada sama sekali. Tidak bawa nama partai. Murni pergerakan anak bangsa. Saya sebagai aktivis. Inisiatif sendiri. Mengajak teman yang militan untuk datang," ujarnya.

Noviana Kurniati (baju merah) saat aksi demo menuntut Rocky Gerung ditangkap.Noviana Kurniati (baju merah) saat aksi demo menuntut Rocky Gerung ditangkap. Foto: Istimewa

Dia menegaskan, aksi tersebut merupakan bentuk kekesalan terhadap Rocky Gerung yang dinilai sudah keterlaluan. Pasalnya ucapan yang disampaikan Rocky Gerung dinilai memecah belah dan menimbulkan kegaduhan.

"Yang awalnya tidak bermasalah menjadi terpecah belah. Menjadi kelompok pendukung dan yang menyayangkan ucapan dari Rocky Gerung. Kita negara demokrasi betul tapi jaga. Kebablasan. Harus ada norma yang dijaga," kata Novie.

Bahkan dia mengatakan terlepas siapapun presidennya, ketika ada pihak yang menghina dan mengucapkan kata tidak pantas, dirinya akan bergerak untuk membela.

"Terlepas presidennya siapapun. Misalnya di Pilpres berikutnya Ganjar tidak terpilih, tapi calon lain, ketika mereka dihina saya akan gerak. Karena bagaimanapun dia pemimpin negara. Siapa lagi yang menjaga nama baik pimpinan negara," ujar Novie menegaskan.

Respons PDI Perjuangan

Aksi kader PDI Perjuangan bernama Noviana menghebohkan jagat maya. Noviana melabrak Rocky Gerung saat berada di Mabes Polri.

Noviana merupakan kader PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur. Perempuan yang melabrak Rocky Gerung itu juga tercatat sebagai bakal calon legislatif dari partai berlambang banteng tersebut.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono memastikan partainya tak pernah menginstruksikan Noviana untuk melakukan aksi pelabrakan itu.

"Yang pasti, Novi bergerak tidak menggunakan nama partai dan tidak ada instruksi partai untuk melalukan aksi tersebut," kata Ono kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).

Lebih lanjut, Ono mengatakan, aksi Noviana itu merupakan sikap seorang warga negara yang gundah karena perilaku Rocky Gerung. Sekadar diketahui, Rocky Gerung saat ini berhadapan dengan hukum karena kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

"Mungkin Novi dan kawan-kawannya bergerak menyikapi kegundahan anak bangsa tentang perilaku RG yang sudah kebablasan dalam hal mengkritik seorang presiden," ujarnya.

Ono menilai, perilaku Rocky Gerung yang mengkritik kebablasan Presiden Jokowi menimbulkan kemarahan. Namun, lanjut dia, cara setiap orang mengekspresikan kemarahan itu yang berbeda-beda.

"Sebagai warga negara yang sadar punya akal sehat, harusnya ada perasaan marah saat ada anggota keluarga, teman dan orang lain yang dihinakan dan difitnah seperti yang dilakukan RG (Rocky Gerung) terhadap presiden," ucapnya.

"Hanya saja setiap orang berbeda-beda dalam mengekspresikan kemarahannya. Ada yang melaporkan secara hukum dan ada yang melakukan unjuk rasa," lanjut Ono.

Aksi labrak itu terjadi usai Rocky Gerung memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk klarifikasi kasus dugaan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Mabes Polri, Rabu (6/9/2023). Aksi tersebut viral di media sosial. (sud/yum)



Hide Ads