Noviana Kurniati, menegaskan aksinya melabrak Rocky Gerung usai memenuhi panggilan Bareskrim Polri bukan perintah atau arahan siapapun. Dia menegaskan aksinya tidak ada kaitan dengan PDIP.
"Saya tidak bergerak atas perintah partai. Tidak bawa nama partai. Murni pergerakan anak bangsa. Saya sebagai aktivis. Inisiatif sendiri. Mengajak teman yang militan untuk datang," ucapnya, Jumat (8/9/2023).
Dia juga mengatakan bukan pendemo bayaran yang dituduhkan banyak pihak dalam berbagai postingan media sosial. "Saya bergerak bukan karena dibayar. Saya tegaskan ini aksi spontan bukan bayaran," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan, aksi tersebut merupakan bentuk kekesalan terhadap Rocky Gerung yang dinilai sudah keterlaluan. Pasalnya ucapan yang disampaikan Rocky Gerung dinilai memecah belah dan menimbulkan kegaduhan.
"Yang awalnya tidak bermasalah menjadi terpecah belah. Menjadi kelompok pendukung dan yang menyayangkan ucapan dari Rocky Gerung. Kita negara demokrasi betul tapi jaga. Kebablasan. Harus ada norma yang dijaga," kata dia.
Menurutnya banyak pihak juga yang mengaitkan jika aksinya juga merupakan aksi politis, karena mendekati momen Pemilu 2024.
"Ini juga yang jadi opini. Seolah aksi ini baru pertama kali, dan karena menghadapi momen politik. Desakan penjarakan Rocky Gerung ini sudah berkali-kali, termasuk ketika dia mengucapkan jika kita suci adalah fiksi. Namun yang kali ini masuk dalam pasal. Jadi bukan aksi ini yang mendekati momen politik, tapi salah Rocky kenapa berujar di momen yang mendekati pemilu," kata dia.
"Jadi dari banyaknya ucapan Rocky yang membuat gaduh, kali ini kena batunya," tambahnya.
(mso/mso)