20 hari sudah kebakaran di TPA Sarimukti terjadi. Sejak api yang diduga berasal dari puntung rokok pertama kali muncul pada Sabtu (19/8), segala upaya pemadaman terus dilakukan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat Prima Mayaningtias mengungkapkan, saat ini pihaknya menambah metode untuk memadamkan bara api yang kini masih membakar gunungan sampah.
Prima menyebut, saat ini bara api masih membakar gunungan sampah di zona 2, 3 dan 4 TPA Sarimukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi api masih ada sedikit di (zona) 2, 3 dan 4, sekitar 50%. Yang dari atas sudah kelihatan padam tapi dari bawah, namanya ketinggian 50 meter itu dia masih ada di bawah," kata Prima, Jumat (8/9/2023).
Karena itu, Prima mengungkapkan, upaya pemadaman saat ini dilakukan dengan metode penimbunan sampah menggunakan tanah. Tanah itu berasal dari sedimentasi yang dikeruk dari Sungai Citarum.
"Dengan TNI kita kerahkan beberapa truk untuk ambil sedimen di Citarum yah dan beberapa tanah untuk menutup sampah itu. Jadi sampah ditutup supaya gasnya tertahan," jelasnya.
Selain menimbun sampah dengan tanah, Prima menuturkan, upaya pemadaman dengan helikopter water bombing masih terus dilakukan. Selain itu, upaya untuk memecah kandungan gas metana di gunungan sampah juga dilakukan.
"Water bombing masih jalan plus sama nutup tanah jadi ada tambahan soalnya sudah 20 hari," ujar Prima.
(bba/mso)