Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (7/9/2033). Mulai dari warga Cimahi yang terpergok buang sampah ke sungai hingga atap ruang SD di Bandung ambruk.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Viral Warga Cimahi Buang Tumpukan Sampah ke Sungai
Media sosial riuh oleh aksi beberapa orang yang membuang sampah sembarangan ke Sungai Citopeng, perbatasan Kelurahan Cibeureum dan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Dalam video yang beredar di media sosial, nampak beberapa warga membuang sampah yang diangkut menggunakan gerobak. Sampah-sampah itu sudah dibungkus dalam plastik kresek.
Video yang diambil menggunakan drone itu turut memperlihatkan aliran Sungai Citopeng yang sudah dipenuhi sampah. Tak pelak kondisi sungai dan aksi tak terpuji itu menuai kritik dari netizen.
Ketua RW 01, Odih Setiawan mengatakan jika aksi buang sampah sembarangan ke Sungai Citopeng, sebetulnya sudah dipantau sejak tanggal 25 Agustus. Sampai akhirnya viral beberapa hari lalu.
"Nah kemarin (Rabu, 6 September 2023) sore ternyata viral di medsos. Membuangnya bada (setelah) magrib, setelah itu saya langsung minta ke warga supaya tidak buang sampah sembarangan," kata Odih saat ditemui di Cibeureum.
Odih mengatakan, sampah yang dibuang itu bukan berasal dari warga RW 01, melainkan dari RW 03, 04, 07, dan 08 yang bertetangga dengan RW 01.
"Jadi mereka yang buang ke sini, dapat upah dari warga RW yang membuang itu. Nah RW 01 ini hanya tempat pembuangan sampahnya saja. Kebetulan lokasinya berbatasan sama Kelurahan Melong dan Cijerah, Kota Bandung," ucap Odih.
Odih mengatakan pelaku pembuang sampah itu sebetulnya mendapatkan izin dari warga yang ada di lokasi tersebut. Namun warga itu merupakan warga RW 22, Kelurahan Melong.
"Pelaku sebetulnya Warga Melong, jadi dia yang memfasilitasi pembuangan sampah di sini. Tadi sudah ditegur juga sama pihak kelurahan dan Satgas Citarum Harum. Terus membuat pernyataan biar tidak mengulangi lagi," kata Odih.
Sementara itu Lurah Melong, Dian Rohimat mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi terkait warga yang membuang sampah sembarang. Pihaknya kemudian mendatangi warga yang disebut memberi izin atau memfasilitasi aksi buang sampah ke Sungai Citopeng.
"Informasi ada warga yang fasilitasi atau mengizinkan, sudah disampaikan juga oleh personel Bhabinkamtibmas soal sanksi hukum kepada warga setempat. Kita edukasi bahwa itu pelanggaran berat ada sanksinya apalagi buangnya ke sungai," kata Dian.
Bandung Raya Berpotensi Alami Kekeringan
Musim kemarau masih terjadi di wilayah Bandung Raya. Namun, dari data yang dikeluarkan BMKG, puncak musim kemarau diprediksi sudah terjadi pada Juli hingga Agustus 2023.
"Wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau pada dasarian III Mei 2023. Sedangkan puncak musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023 dengan sifat hujan normal-bawah normal," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu dalam keterangan tertulis yang diterima.
Menurut Ayu sapaan Teguh Rahayu, hingga saat ini proses analisa observasi data curah hujan masih berlangsung. Ayu mengungkapkan, musim kemarau pada tahun ini akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologinya.
"Oleh karena itu wilayah Bandung Raya juga berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari," tuturnya.
Menurutnya, perlu diperhatikan untuk warga di wilayah Bandung Raya yang berada di dalam Cekungan Bandung. Cekungan Bandung sendiri dikelilingi oleh banyak gunung-gunung dan bukit dengan elevasi mencapai lebih dari 2.000 meter di atas muka laut.
"Kondisi demikian menyebabkan wilayah Bandung Raya memiliki potensi bencanahidrometeorologi terkait topografi seperti tanah longsor. Selain itu masih ada potensi bencana lainnya seperti hujan es dan angin kencang, puting beliung," jelasnya.
(bba/mso)