Muhammad Rohman (10) siswa SD di Cianjur ditemukan tewas tenggelam di Sungai Cisokan. Rohman tewas saat berenang di sungai tersebut.
Informasi dihimpun detikJabar, korban awalnya sedang mencari kerang di pinggiran sungai Cisokan pada Selasa (5/9) sore. Usai mencari kerang, korban dan beberapa orang rekannya berenang ke tengah untuk membersihkan tubuh yang diselimuti oleh lumpur. Namun nahas, korban yang berenang terlalu tengah malah tenggelam.
Proses pencarian dilakukan tim gabungan sejak kemarin. Hingga akhirnya jasad korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada malam harinya. Jasad Rohman ditemukan Tim SAR gabungan usai sekitar 8 jam pencarian di sekitar titik tenggelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditemukan Selasa (5/9) malam sekitar pukul 22.00 Wib," ujar Dadan Setiawan, salah seorang warga, Rabu (6/9/2023).
Menurutnya korban ditemukan usai tersangkut jangkar rakit saat mencari tubuh korban. Lokasi tubuh korban tersebut berada di dasar sungai yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi tenggelam.
"Tidak muncul ke permukaan. Ditemukannya setelah jangkar yang digunakan untuk menyusuri dasar sungai tersangkut. Setengah dicek ternyata tersangkut di tubuh korban. Petugas langsung evakuasi tubuh korban," kata dia.
Menurutnya korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Dadan menambahkan, peristiwa bocah tenggelam di Sungai Cisokan tersebut bukan yang pertama. Sebelumnya seorang santri berusia 14 tahun juga tewas tenggelam di Sungai Cisokan.
"Sekitar empat hari lalu juga dua pemuda meninggal usai tenggelam saat berenang. Jadi tahun ini sudah empat korban tewas tenggelam di Sungai Cisokan," kata dia.
13 Orang Tewas Tenggelam di Cianjur
Di sisi lain, BPBD Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 13 orang di Kabupaten Cianjur, tewas akibat tenggelam saat berenang atau memancing di sungai hingga danau.
"Berdasarkan catatan selama periode Januari hingga awal 4 September 2023 ada 11 kejadian orang tenggelam dengan korban meninggal sebanyak 12 orang. Ditambah dengan yang kejadian kemarin sore jadi 13," ujar
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Labis.
Menurutnya dari 13 korban tersebut, tiga diantaranya merupakan anak-anak dan 10 korban lainnya merupakan remaja dan orang dewasa.
Dia mengatakan sebanyak 9 orang korban meninggal akibat tenggelam di sungai, 2 orang meninggal di kawasan Waduk Cirata, satu orang tenggelam di laut, dan satu korban lainnya meninggal saat berenang di kolam ikan.
Dia menambahkan Sungai Cisokan menjadi yang terbanyak memakan korban yakni sebanyak 4 korban. Oleh karena itu, BPBD meminta warga untuk tidak berenang di aliran sungai atau di kawasan yang berbahaya. Meskipun arus sungai surut akibat kemarau, tetapi potensi tenggelam masih sangat mungkin terjadi.
"Sungai di Cianjur memang surut selama kemarau, tapi tetap ada bagian cekungan yang kedalamannya lebih dari 3 meter. Makanya tetap hati-hati, jangan berenang di sembarang tempat. Para orangtua juga diminta untuk mengawasi anaknya, terutama warga yang tinggal di dekat sungai," pungkasnya.
(dir/dir)