Bara Api Hanguskan Kampung Turis Pangandaran

Round-Up

Bara Api Hanguskan Kampung Turis Pangandaran

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 01 Sep 2023 08:15 WIB
Kebakaran Kampung Turis Pangandaran
Kebakaran Kampung Turis Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar).
Pangandaran -

Kebakaran hebat melanda obyek wisata Kampung Turis yang berada di kawasan Pantai Pangandaran, Kamis (31/8/2023) pagi. Kafe hingga restoran terbakar dan pemilik menelan kerugian miliaran Rupiah.

Rumah Makan Siti Mungil menjadi salah satu restoran yang terbakar. Meski api sempat dipadamkan petugas pemadam kebakaran dari Pemkab Pangandaran, restoran itu rata dilalap si jago merah.

Sang pemilik Arif Firman hanya dapat meratapi tempat usaha miliknya hangus terbakar. Menurut Arif, kerugian dalam musibah ini mencapai Rp 1 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu membangun saja saya habis Rp 3 miliar lebih, belum isian dan lain-lain dalam restoran," kata Arif kepada detikJabar.

Saat api membakar restoran tersebut, Arif tidak ada di lokasi dan dia berada di Ciamis. Dari keterangan pegawainya api muncul di bagian kamar yang ada di restoran itu. Api cepat merambat ke bagian gedung lainnya karena konstruksi bangunan didominasi oleh material yang mudah terbakar.

ADVERTISEMENT

"Sewaktu kejadian saya sedang di Ciamis, dari sini tadi pagi sempat ke resto, anak-anak pekerja pun sudah ada. Sekitar pukul 08.30 WIB pagi pegawai memberitahukan bahwa kafe kebakaran. Saya sempat kaget sehingga tadi langsung telepon Damkar dan BPBD untuk meminta pertolongan," ujar Arif kepada detikJabar.

Terpisah, Kapolres Pangandaran AKBP Imara berujar, tiga restoran hangus terbakar dalam peristiwa ini. Petugas berhasil memadamkan api 2 jam setelah kejadian.

"Kami masih telusuri apakah dari korsleting listrik, api kompor atau pun lainnya, kami masih dalam proses penyelidikan. Kerugian masih dihitung, belum ada korban jiwa," jelasnya.

Tidak kafe dan restoran yang terbakar itu di antaranya Restoran Siti Mungil, Morgan dan Hello Beach. Proses pemadaman kebakaran ini sempat menyulitkan petugas, bahkan ada petugas yang hampir pingsan, hal tersebut dikatakan Anggota Damkar Pangandaran Gin Gin.

"Tebalnya asap yang dibarengi angin kencang membuat kami kesulitan bernapas, dan susah mencari titik api yang membesar," terang Gin Gin kepada detikJabar.

Tak hanya itu, minim fasilitas di Damkar Pangandaran terkait pelindung oksigen juga membuat petugas harus ekstra hati-hati. "Saya pun tadi hampir pingsan di tengah pemadaman api, langsung ditarik anggota keluar dan diberikan oksigen," terangnya.

Dalam kejadian ini, pihaknya kesulitan mendapatkan pasokan air. "Zona air di sini susah, cari ke perum juga susah. Akhirnya kami nyedot air dari bundaran Marlin," tuturnya Gin Gin.

Bahkan, proses pemadaman sempat terhenti akibat asap yang membakar bangunan tersebut sangat tebal. Petugas yang menggunakan masker pun tak cukup kuat menahan asap.

"Akibat kurang oksigen asap penuh, tadi sempat terhenti. Sehingga pemadaman dilakukan selama hampir empat jam. Api berhasil dipadamkan itu sekitar pukul 12.00 WIB siang," tuturnya.

"Saya sesak napas tadi, akibat mengisap terlalu banyak asap," tambahnya.

Menurut Gin Gin petugas yang diterjunkan ke lokasi kenakaran terbilang minim. Hal tersebut menjadi kendala lain dalam proses pemadaman. Selain itu, selama 4 tahun menjadi petugas damkar, kebakaran di Kampung Turis merupakan kejadian paling besar selama menjadi anggota damkar.

"Kami anggota hanya 20 orang, masih terbilang kurang, minimal satu mobil tujuh orang. Sedangkan ini hanya ada dua mobil. Semua anggota cadangan pun ikut diturunkan," pungkasnya.

(wip/mso)


Hide Ads