Kebakaran di Kampung Turis Pangandaran melahap tiga kafe dan restoran. Asap tebal sempat menyelimuti Kampung Turis akibat kejadian itu.
Kebakaran itu terjadi pada Kamis (31/8/2023) pagi menghanguskan restoran kafe Siti Mungil, Morgan dan Hello Beach. Saat kejadian berlangsung warga yang berada di sekitar kampung Turis sempat panik. Sebab, saat kejadian kecepatan angin begitu tinggi, warga takut api menyebar ke area lain.
Salah satu Anggota Damkar Pangandaran Gin Gin mengatakan, banyak sekali hambatan yang dialami selama pemadaman api di kampung turis. "Tebalnya asap yang dibarengi angin kencang membuat kami kesulitan bernapas, dan susah mencari titik api yang membesar," kata Gin Gin kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan karena minim fasilitas di Damkar Pangandaran terkait pelindung oksigen. Petugas pun harus hati-hati. "Saya pun tadi hampir pingsan di tengah pemadaman api, langsung ditarik anggota keluar dan diberikan oksigen," ucapnya.
Selain angin dan kepulan asap, dikatakan Gin Gin, Damkar Pangandaran kesulitan mendapatkan pasokan air. "Zona air di sini susah, cari ke perum juga susah. Akhirnya kami nyedot air dari bundaran Marlin," kata Gin Gin.
Menurutnya, proses pemadaman sempat terhenti karena asap yang tebal. Petugas yang menggunakan masker pun tak cukup kuat menahan asap.
"Akibat kurang oksigen asap penuh, tadi sempat terhenti. Sehingga pemadaman dilakukan selama hampir empat jam. Api berhasil dipadamkan itu sekitar pukul 12.00 WIB siang," katanya.
"Saya sesak napas tadi, akibat mengisap terlalu banyak asap," sambungnya.
Sementara itu, Gin Gin tak menampik petugas yang diterjunkan terbilang minim. Hal tersebut menjadi kendala lain dalam proses pemadaman. "Kami anggota hanya 20 orang, masih terbilang kurang, minimal satu mobil tujuh orang. Sedangkan ini hanya ada dua mobil. Semua anggota cadangan pun ikut diturunkan," katanya.
Ia mengaku kebakaran di Kampung Turis merupakan kejadian paling besar selama menjadi anggota damkar. "4 tahun jadi damkar Pangandaran, kebakaran di Kampung Turis ini paling besar dan sulit," ucapnya.
Kepanikan Pengusaha Kafe-Restoran
Sementara itu, para pengusaha kafe dan restoran di Kampung Turis pun sempat panik. Kondisi itu dialami, Iwan Sofa pengelola Mina Family yang posisinya berada di samping kafe Morgan.
"Sekitar pukul 08.30 WIB pagi, 30 menit kejadian kebakaran di Kampung Turis saya masih diperjalanan. Saat menerima info itu langsung ke TKP. Namun di Kampung Turis sudah tertutup asap, api membesar di tiga kafe," kata Iwan kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).
Iwan mengaku panik karena posisi restorannya hanya terhalang satu restoran dari titik api membara. "Posisi restoran yang saya kelola berada di pinggir kafe Morgan yang terbakar akibat kobaran api dari restoran Siti Mungil," ucapnya.
Menurutnya restoran yang dikelolanya hanya terkena sedikit percikan api karena pemadam kebakaran sudah memadamkan area kafe Morgan. "Alhamdulillah kami berhasil mengeluarkan sejumlah barang-barang," katanya
Iwan mengatakan jarak pandang saat membereskan barang karena terutup asap hanya sekitar lima meter. "Beruntung keburu padam, jadi restoran kami tidak kena. Saya turut prihatin dan mendoakan semoga bisa cepat pulih dan kembali usah, semua musibah pasti ada hikmahnya," katanya.
Ia mengatakan restoran yang dikelolanya memiliki atap genteng sehingga percikan api yang tersapu angin tidak mudah terbakar. Kepanikan lainnya dirasakan salah satu pengelola restoran De Icha Seafood yang lokasinya tidak jauh dari titik lokasi kejadian.
Sebagaimana diketahui, Kampung Turis Pangandaran memiliki 14 kafe dan restoran yang struktur bangunannya beragam. Dari mulai berkonsep bangunan nuansa bambu hingga tembok.
Annisa mengatakan saat mengetahui kebakaran restoran di Kampung Turis langsung memerintahkan untuk siap-siap. "Kan jaraknya dari tkp kebakaran 300 meter. Kami sempat menolong memadamkan juga ikut kesana," katanya.