164,2 Hektare Lahan di Gunung Ciremai Hangus Terbakar

164,2 Hektare Lahan di Gunung Ciremai Hangus Terbakar

Fathnur Rohman - detikJabar
Kamis, 31 Agu 2023 08:45 WIB
Relawan dan tim gabungan saat berjibaku memadamkan api di hutan Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat.
Relawan dan tim gabungan saat berjibaku memadamkan api di hutan Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. (Foto: Fathnur Rohman/detikJabar)
Kuningan -

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat, mengakibatkan area seluas 164,2 hektare pada kawasan tersebut hangus terbakar. Jumlah luasan terdampak itu merupakan data terbaru yang dipublikasikan BPBD Kabupaten Kuningan, Kamis (31/8/2023).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu menjelaskan sejak Rabu (30/8/2023) kemarin, telah ada penambahan luasan area yang hangus terbakar sekitar 4,5 hektare dan 4,7 hektare dari semula 155 hektare. Hal ini disebabkan karena munculnya titik api baru di kawasan Blok Cirendang serta Blok Pajaten.

Kendati begitu, Indra memastikan titik api di dua loksi itu berhasil ditangani. Khususnya lokasi Blok Pajaten yang mana si jago merah telah dipadamkan oleh tim gabungan pada pukul 17.00 WIB. "Tim gabungan melakukan penyisiran dan mop up di Blok Pajaten," kata Indra, Kamis (31/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kebakaran hutan di Gunung Ciremai itu kebanyakan terjadi di kawasan yang cukup tinggi yakni 200-720 mdpl. Pihaknya tetap bersiaga guna mengantisipasi adanya titik api baru di daerah tersebut.

Pada upaya pemadaman kemarin, tambah dia, terdapat 55 personel tim gabungan yang tanpa lelah terus berupaya menangani insiden ini.

ADVERTISEMENT

Sementara itu dalam keterangan resminya, Bupati Kuningan Acep Purnama menuturkan Pemkab Kuningan akan melakukan upaya pemulihan pasca insiden tersebut dengan menerapkan reboisasi.

"Pasca kebakaran, penting untuk melakukan reboisasi guna memulihkan kembali ekosistem yang ada," ujar Acep.

Selain reboisasi, Pemkab Kuningan bakal mendalami serta melakukan penelitian lebih lanjut terkait karhutla ini agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Mari bersama-sama menjaga kawasan hutan karena membangun hutan memerlukan waktu yang lama," ucap dia.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads