Di Depan Luhut, Ridwan Kamil Minta Pepres Citarum Diperpanjang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum diperpanjang.

Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil di depan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam rapat kordinasi DAS Citarum di Gedung Sate, Bandung, Selasa (29/8/2023).

Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan jika penanganan pencemaran Sungai Citarum menghasilkan progres yang luar biasa selama lima tahun terakhir dengan meningkatnya tingkat kualitas air.

Meski begitu, dia menyebut anggaran untuk memperbaiki Sungai Citarum begitu minim. Kang Emil menyatakan, saat ini anggaran yang tersedia hanya 10% dari total biaya yang dibutuhkan untuk program Citarum Harum.

"Jadi selama 5 tahun ini kebutuhan Citarum menjadi sungai yang sangat baik dan jernih itu butuhnya Rp 36 T, tapi anggaran yang kita miliki selama sekian waktu itu hanya Rp 3 T, jadi hanya 10%," ucap Kang Emil.

"Walaupun hanya 10% kerja kerjanya sangat luar biasa. Jadi ujungnya kualitas air, waktu dimulai program ini kualitasnya sangat sangat buruk, nilainya 33 disebut dengan cemar berat, nah sekarang di 2023 sudah cemar ringan itu angkanya membaik dari 30 ke 51," lanjut Emil.

Lebih lanjut, menurut Kang Emil, untuk membuat Citarum bisa menjadi sungai yang jernih dengan kualitas air yang baik, diperlukan waktu sekitar 5 tahun ke depan. Di saat itu, menurutnya kualitas air Citarum bisa di angka 60.

Karena itu, dia meminta agar Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum diperpanjang.

"Target (kualitas air) ke 60 di sekian tahun ke depan. Salah satu solusinya jangan berhenti di 2025, minimal ada perpanjangan Perpres sekian tahun lagi, nanggung lah. Detailnya nanti ada," ungkapnya.

"Secara umum Citarum sudah jauh membaik, kualitasnya teruji, anak anak berenang lagi, ikan-ikan yang punah hadir lagi. Pak Luhut sangat bahagia," tutup Kang Emil.