.webp)
Musim kemarau panjang berimbas pada krisisnya air bersih di sejumlah daerah di Jabar termasuk Pangandaran. Akibatnya, warga kelimpungan mencari air bersih dan mengandalkan salah satu sumur milik warga.
Kondisi ini terjadi di Dusun Kawarasan, Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Informasi yang diterima, sudah hampir sepekan warga di desa itu mengangkut air bersih dari salah satu sumur milik warga di Blok Galumprit, Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang.
Tokoh Masyarakat Sindangwangi, Carli, mengatakan, hampir ada 50 KK warga terdampak krisis air bersih karena musim kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di wilayah Sindangwangi hampir puluhan KK, belum wilayah lainnya yang kesulitan air bersih," kata Carli, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya warga antre mengambil air sejak pagi buta dan sore hari menjelang malam. "Ya mereka bergantian, ada yang pagi, siang, atau sore," ucapnya.
Ia mengatakan salah satu sumur di wilayah Galumprit itu dipake banyak warga untuk keperluan sehari-hari, terutama mandi dan mencuci.
"Kalau pemilik sumur sudah mengizinkan memberikan air bersih itu, alhamdulillah berbagi sama yang lain," katanya.
Warga lainnya, Nurholis, mengatakan sudah hampir 1 minggu sumur miliknya kering dan dangkal.
"Ini saya juga dari RT tetangga kesini, katanya boleh minta dan tidak perlu bayar. Tapi kalau terus diambil bisa habis juga. Kami harap pemerintah bisa segera membantu. Karena air kebutuhan nomor satu, terutama memasak," ucapnya.
Sementara, Kepala BPBD Pangandaran, Untung Saeful Rokhman mengatakan ada beberapa wilayah yang kekeringan namun tidak semua desa terdampak.
"Kemarin kami suplai air di wilayah Desa Margacinta dan Desa Cibenda, Kecamatan Cijulang. Kami ambil dari PDAM. Kalau wilayah Padaherang belum. Hari ini 5000 Liter kami suplai dulu ke Desa Cibanten," katanya saat dihubungi.
(dir/dir)
