Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kini mulai terkendali. Upaya pemadaman yang dilakukan tim gabungan akhirnya bisa memadamkan sejumlah titik api di wilayah tersebut.
Meski begitu pihak terkait seperti BPBD Kuningan dan Balai TNGC masih mewaspadai kemungkinan munculnya titik api baru. Sebab lokasi di Blok Karang Sanggar, Kecamatan Pasawahan, Kuningan, pada Minggu (27/8/2023) sore, kembali terbakar.
Pantauan detikJabar di lokasi, lidah api menyebar dan membakar semak belukar di Blok Karang Sanggar tersebut. Namun beruntungnya relawan yang berada di daerah ini langsung berjibaku menjinakkan si jago merah menggunakan peralatan seadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa alat pengaman, mereka rela masuk ke semak belukar untuk mencegah api meluas. Apalagi di kawasan tersebut banyak ditumbuhi pohon pinus.
Kobaran api di kawasan ini sempat menyala cukup besar. Kepulan asap putih pun tampak membumbung tinggi. Para relawan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) Pasawahan begitu cekatan memadamkan api dengan bermodalkan celurit dan dahan tumbuhan.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu memastikan lebih dari 10 titik api di hutan Gunung Ciremai dapat ditangani. Namun, ia juga mengetahui kalau si jago merah sempat membakar lahan di Blok Karang Sanggar.
Akibat karhutla ini, kata Indra, terdapat 125,5 hektare lahan hangus terbakar. Tapi data tersebut merupakan hasil sementara karena pihaknya masih melakukan analisa soal insiden tersebut.
"Untuk Blok Cileutik dan Karang Dinding sudah clear tidak ada titik api. Dari hasil pantauan drone juga kondusif. Mudah-mudahan sisa bara api yang tertiup angin bisa tertangani," kata Indra kepada detikJabar, Minggu (27/8/2023) sore.
Meski penanganan karhutla ini telah menunjukkan progres positif, Indra mengaku pihaknya akan melakukan pemantauan terus dalam beberapa hari ke depan guna memastikan titik api tidak muncul lagi.
"Kita memantau juga nanti malam. Karena kondisi angin ataupun hal teknis dan nonteknis, dikhawatirkan kejadian seperti itu," ujar Indra.
Terkait munculnya titik api baru, tambah dia, kemungkinan hal itu disebabkan karena terdapat bara api yang belum padam. Ketika tertiup angin, bara itu bisa memicu munculnya api.
Indra berharap memasuki hari ke-3 karhutla di Gunung Ciremai ini, sisa-sisa kebakaran segera padam. "Insyaallah kalau tertangani, sudah tertangani," pungkas dia.
(iqk/iqk)