Zhang Liguo dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Forbes menyebut, pria asal China itu disebut memiliki kekayaan senilai US$ 2,8 miliar atau setara dengan Rp 42,47 triliun (kurs Rp 15.170/dolar AS).
Dilansir detikFinance, kekayaan Zhang Liguo dihitung berdasarkan kepemilikan saham Zhang di Fuerjia sebesar 84%. Fuerjia merupakan perusahaan perawatan kulit.
Berkantor pusat di kota timur laut Harbin, perusahaan milik Zhang ini berhasil mengumpulkan 2,2 miliar yuan (US$ 306 juta atau Rp 4,64 triliun) saat melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Shenzhen pada Selasa (1/8) kemarin
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut informasi dari Fuerjia dan laporan media lokal, Zhang bukanlah seseorang yang mendapatkan kekayaannya dari warisan. Pada awal kariernya, Zang bekerja sebagai apoteker di sebuah rumah sakit lokal di Heilongjiang, sebuah provinsi yang terletak jauh di bagian timur laut China. Setelah itu ia juga sempat bekerja di perusahaan farmasi Hapharm Group yang berkantor pusat di Harbin.
Tidak berpuas diri, ia kemudian memutuskan untuk membangun perusahaannya sendiri pada tahun 1996. Kala itu, perusahaan Zhang hanya berfokus untuk menjual perawatan medis berbasis injeksi untuk berbagai infeksi dan untuk meringankan gejala penyakit seperti pendarahan otak.
Namun, pada 2012 ia memutuskan untuk beralih ke bisnis perawatan kulit setelah melihat peluang pasar yang berkembang pesat. Adapun produk pertama yang diluncurkan perusahaannya itu adalah masker wajah premium dengan manfaat seperti melembabkan dan membantu mempercepat proses penyembuhan kulit.
Di saat yang bersamaan Zhang mulai membangun jaringan distribusi yang besar untuk menjual maskernya ke industri medis estetika dan rumah sakit swasta di China. Dia juga membuka toko onlinenya sendiri di e-commerce seperti situs belanja Tmall Alibaba.
Tak disangka ternyata bisnis ini berbuah manis. Produk Zhang laris manis di pasaran. Masker wajah yang dijualnya seharga sekitar US$ 3 (Rp 45.510) itu sukses memberikan pendapatan sebesar US$ 246 juta pada 2022 lalu. Berkat itu perusahaan mampu mengantongi laba bersih sebesar US$ 118 juta atau sekitar Rp 1,79 triliun.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini.