Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar menggelar Bimtek Penyusunan Perencanaan Gerakan Menuju Smart Province. Hasil Bimtek Tahap I pada 10-11 Juli 2023, serta Tahap II pada 21 Agustus 2023 akan menjadi masukan dan rencana kegiatan bagi penjabat maupun gubernur definitif, untuk melanjutkan program menuju Jabar Juara sebagai Smart Province.
"Kami akan terus mengawal pembangunan Jabar sesuai RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) 2005-2025," ungkap Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
Ia mengungkapkan dalam 5 tahun terakhir, Pemprov Jabar telah menorehkan beragam capaian terutama dalam hal pelayanan masyarakat. Menurutnya, capaian ini didukung inovasi dan kolaborasi erat antara Pemerintah Pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inovasi bukan hanya aplikasi, tetapi banyak hal baru dan pembaruan yang dibuat ternyata berdampak positif bagi masyarakat. Inovasi tidak perlu hal baru, tetapi memperbaiki yang sudah ada sehingga menjadi cepat dan berdampak jauh lebih baik," ungkapnya.
Ia merinci catatan BPS yang menunjukkan laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabar pada 2022 mencapai 49,04 juta per kapita. Naik tajam sejak 2018 sebesar 40,27 juta per kapita (naik 8,77 juta).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pun meningkat, pada 2018 sebesar 71,3 menjadi 73,12 pada akhir 2022. Efisiensi anggaran (unit cost per 1 poin kenaikan IPM) Jabar pun disebut paling juara dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa.
Selain itu, Penanganan DAS Citarum melalui program Citarum Harum disebut telah menunjukkan progres pesat. Indeks Kualitas Air (IKA) DAS Citarum pada tahun 2018 sebesar 33,43, naik menjadi 51,01 atau dari cemar berat menjadi cemar ringan. Ia mengatakan program ini akan terus berlanjut hingga mencapai angka IKA 60 atau bebas cemar.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar akhir tahun 2022 mencapai 5,45, tertinggi di Pulau Jawa. Saat itu, tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jabar. Bahkan Jabar memiliki ribuan desa mandiri dengan BUMDes yang mampu memberikan PAD bagi desa.
Kendati demikian, Iendra mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu, ia berharap kolaborasi pusat, provinsi dan kabupaten/kota terus berlanjut menuju Jabar Smart Province melalui perumusan masterplan jangka pendek, menengah, dan panjang.
(akd/akd)