Atasi polusi udara yang terjadi di Jabodetabek Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC). TMC ini dilakukan selama tiga hari dari 19 hingga 21 Agustus 2023, bekerjasama dengan BNPB, BMKG dan TNI AU.
Koordinator Laboratorium TMC BRIN Budi Harsoyo mengatakan, operasi TMC dilakukan dengan menebar garam dan kapur tohor di atas awan potensial.
Menurut Budi, operasi TMC ini diminta langsung oleh pemerintah pusat melalui BNPB, karena isu polusi udara khsunya di Jakarta semakin memburuk. Kemudian BNPB meminta masukan ke BMKG melihat seberapa besar potensi hujan di wilayah Jakarta.
"BMKG mengeluarkan prediksi dan dari situ disampaikan ada potensi hujan di wilayah Jabodetabek dari tangga 19-21 Agustus, dari situ BNPB meminta operasi TMC kepada TNI AU untuk pesawat, kepada BRIN untuk pelaksanaannya dan dibantu BMKG dengan menggunakan anggaran dana siap pakai BNPB," kata Budi kepada detikJabar di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Senin (21/8/2023).
Budi mengungkapkan, untuk potensi hujan, karena saat ini musim kemarau, sekecil apapun peluang itu dimanfaatkan. Biasanya menurut Budi di wilayah Bogor selalu ada awan orografis atau awan yang tumbuh karena efek pengangkatan masa udara bertemu dengan topografi.
"Itu yang kita manfaatkan untuk menjadi hujan, harapannya hujan yang terjadi di Bogor meluas masuk ke wilayah Jakarta, itu yang kita harapkan," tuturnya.
Dua hari melakukan operasi TMC, apakah hujan turun? Budi menyebut, hujan turun, namun belum sampai ke wilayah Jakarta.
"Tanggal 19 kita lakukan sorti penyemaian, terjadi hujan hanya dengan durasi singkat di Bogor, itensitasnya ringan. Kemarin kita lakukan upaya lebih masif lagi karena bisa dilakukan sejak lagi kami lakukan dua sorti dan targetnya tetap, wilayah Jabodetabek hujannya agak lumayan besar, intensitas sedang bahkan beberapa titik lebat mulai pukul 17.00-20.00 WIB, tapi memang hujan yang terjadi hanya di wilayah Bogor, Depok dan Tangerang Selatan tidak masuk wilayah Jakarta," ungkapnya.
"Hari ini kita upayakan hal serupa walaupun dari data analisaBMKG potensi menurun drastis beda dengan prediksi semula," tambahnya.
(wip/mso)