Perjuangan Vickry Jualan Kaset Pita: Berawal Lapak Koran, Kini Jadi Toko

Serba-serbi Warga

Perjuangan Vickry Jualan Kaset Pita: Berawal Lapak Koran, Kini Jadi Toko

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 21 Agu 2023 10:00 WIB
Irham Vickry owner DU 68 Musik
Irham Vickry owner DU 68 Musik (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Tak hanya saat ini, suasana Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung di tahun 90 an, memang sudah ramai. Masih ingat dibenkt Irham Vickry (54) sekitar tahun 90 an dia bersama temannya asal Kalimantan bernama Firman yang berkuliah di ITB berjualan pita kaset di trotoar yang ada di jalan itu.

Vickry mengisahkan, di tahun tersebut Jalan Dewi Sartika sudah ramai oleh pedagang dan pejalan kaki. Khusus pedagang di malam hari banyak yang menjual barang-barang hanya dengan beralaskan koran atau plastik terpal.

Begitupun Vickry, pita kaset koleksinya dijualnya dan dijajakan di atas koran bekas, karena penerangan jalan tidak terlalu terang, dia menggunakan lilin untuk memperlihatkan barang jualannya kepada pejalan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jauh sebelum berjalan pita kaset seperti saat ini di tokonya DU 69 Musik yang berlokasi di Jalan Dipatiukur, Vickry berjualan kaset di Jalan Dewi Sartika. Hal itu, dilakukannya selama masih berkuliah di jurusan Sastra Rusia Universitas Padjajaran (Unpad).

"Saya anak kos, asli dari Aceh, kuliah di sini, kalau dapat kiriman kita beli kaset di toko, kita keliling pasar bekas dan loak, akhir bulan telat dapat kiriman jual lagi, jualnya ke kawan-kawan, ke anak kos atau pasar bekas, tapi harganya murah banget," kata Vickry kepada detikJabar, Minggu (20/8/2023).

ADVERTISEMENT

Sebelum tercetus berjualan di trotoar jalan, Vickry mencoba menjual pita kaset koleksinya kepada teman kuliahnya atau toko barang bekas, namun harganya turun, hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai anak rantau yang berasal dari Aceh.

Berawal dari itulah, dia mencoba peruntungan lain dengan berjualan di Jalan Dewi Sartika dengan cara menjajakan pita kaset di atas koran.

"Jual ke pasar bekas, kita beli Rp 3.500 dan mereka terima Rp 1.500, akhirnya kepikiran daripada jual ke pedagang lain lebih baik ke konsumen langsung, kita join barengan sama mahasiswa lain, ngumpulin 25 kaset (masing-masing antara Vickry dan temanya), gelar lapak pakai koran, gelap pakai lilin, malam Minggu tuh, belum ada Yogya Kepatihan, masih tertutup seng kita di sebrang jalannya, nah malam pertama habis sisa 5 kaset dari 50 kaset yang dibawa, gabung dengan Firman anak ITB dari Kalimantan," ungkapnya.

Irham Vickry owner DU 68 MusikIrham Vickry owner DU 68 Musik Foto: Wisma Putra/detikJabar

Layaknya pedagang, Vickry menjelaskan jika barang yang dijualnya original. Tapi, meskipun original pita kaset yang dijualnya merupakan barang second.

Saking lakunya, Vickry pun kehabisan stok kaset. Dia yang tadinya menjual kaset ke teman sesama mahasiswa dan pedagang kaset bekas, balik menampung kaset yang dijual temannya dan meminjam kaset milik pedagang barang bekas untuk dia jual kembali dan keuntungannya diberikan setelah kaset terjual.

"Orang lewat, ini ori, biar bekas ori semua, masa itu beberapa tempat jualan kaset tapi kaset bajakan. Kaset yang dijual macam-macam, tapi kebanyakan Rock misal Metalica atau jazz, setelah itu kepikiran nih, bisa jadi duit buat anak kos, kita keliling beli buat jualan lagi, atau kita pinjam dari lapak 10 biji sampai 20 biji, malam kita jualan, paginya kita stor ke yang punya barang," tuturnya.

Vickry menyebut, keuntungan menjual pita kaset dengan cara itu, lebih menguntungkan dibandingkan menjual secara langsung ke teman atau ke pedagang lagi.

"Keuntungan lumayan, kita beli Rp 2.500-3.500, kita jual Rp 7.000-10.000," sebutnya.

Meski zaman sudah berubah dan teknologi semakin canggih, Vickry mengklaim pelanggan terhadap pita kaset yang dia jual masih ada. Karena selain menjual pita kaset second, dia juga menjual pita kaset keluaran terbaru titipan dari beberapa indie label.

Tak hanya pita kaset, di tokonya Vickry juga menjual CD Audio, DVD, VCD, piringan hitam, blueray dan player-playernya juga. "Sekarang jika digabung dengan gudang kita antara 10 ribuan," pu

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads