Gelombang tinggi melanda Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya pada Jum'at (18/8/23). Akibatnya, ratusan nelayan berhenti melaut serta tiga perahu di Dermaga Pamayang Sari rusak hingga karam diterjang gelombang. Ketinggian gelombang antara 2 sampai 4 meter.
"Ada tiga perahu rusak diterjang gelombang yang terjadi mulai Kamis malam (17/7/23) sampai Jumat (18/8/23). Kami evakuasi yang masih bisa diselamatkan," kata Dedi Mulyadi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Kabupaten Tasikmalaya kepada detikJabar, Jumat (18/8/23).
Total sudah 11 perahu nelayan rusak dua bulan terakhir akibat gelombang tinggi. Selain karena gelombang, overkapasitas dermaga ditambah sempit dan dangkal membuat perahu saling bergesekan saat gelombang naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga saat ini sudah ada 11 perahu rusak akibat di hantan gelombang tinggi. Praktis cuma TPI pamayang yg sudah Over Kapasita, sempit dan dangkal," kata Dedi.
Dengan kerusakan itu, nelayan meminta perhatian serius dari pemerintah. Sebab di lokasi terdapat tempat pelelangan ikan (TPI) dan pelabuhan.
Karamnya perahu nelayan di Pelabuhan Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, bukanlah hal yang baru. Sebelumnya sejumlah perahu nelayan juga karam karena diterjang gelombang tinggi.
"Bulan kmaren nyampe 8 parahu. Kami membutuhkan pendalaman alur da pelebaran alur dermaga. Apalagi di TPI cimanuk sudah tidak bisa dipake mndarat," Pungkas Dedi.
Sementara itu, berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Kelas Bandung, diprediksi tinggi gelombang laut di perairan Selatan Jawa Barat mulai dari 18-23 Agustus 2023, tinggi gelombang laut diperkirakan antara 2-4 meter
(orb/orb)