Sebanyak 886 warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan Warungkiara Kelas II B Kabupaten Sukabumi mendapatkan remisi, 8 orang diantaranya bebas di Hari Kemerdekaan.
Data yang diperoleh detikJabar, mereka yang bebas 6 orang diantaranya adalah warga Sukabumi, 1 orang warga Bandung dan satu lagi asal Bogor. Mayoritas mereka sebelumnya adalah narapidana pada kasus pencurian.
"Adapun narapidana yang mendapatkan remisi pada tahun ini 886 orang, kemudian yang bebas langsung 8 orang," kata Kalapas Warungkiara, Irfan kepada detikJabar, Kamis (17/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk para narapidana sebanyak 886 orang, mereka mendapat remisi bervariasi mulai dari belasan hari sampai beberapa bulan.
"Yang mendapatkan remisi selain bebas ada yang 15 hari, sebulan sampai 6 bulan, paling maksimal 6 bulan, yang bebas itu rata rata pidana umum," ujar Irfan.
Irfan mengatakan, untuk upacara bendera 17 Agustus tahun ini berbeda karena melibatkan narapidana terorisme sebagai petugas pengibar bendera.
"Untuk napiter sendiri, ada dua yang mengibarkan bendera, karena di sini lapas umum jadi kami satu orang dari narapidana umum, biar berimbang karena mayoritas kan narapidana umum, sehingga dua napiter, satu narapidana umum terlibat dalam upacara sebagai pengibar bendera," jelas Irfan.
"Mereka kita latih dalam satu minggu ini untuk baris berbaris dan menaikan bendera dan alhamdulillah hasil nya bagus," imbuh dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan pihaknya memberikan kadedeuh untuk narapidana yang mendapatkan remisi bebas.
"Kita juga memberikan suport, spirit, juga sedikit barangkali kadedeuh lah bagi yang kita lepas langsung hari ini yang 8 orang, dengan harapan tentunya karena banyak juga orang Sukabumi kita berharap bahwa selepasnya mereka saudara saudara kita dari lapas ini bisa bergabung dengan masyarakat dan bisa bergaul kembali kemudian membangun kerjasama dengan masyarakat yang lainnya," papar Iyos.
Iyos berharap mereka yang telah kembali bersama keluarganya diharapkan bisa kembali berbaur seperti biasa di tengah masyarakat serta memberikan contoh yang baik bagi lingkungannya nanti.
"Dan tentunya selama binaan di sini yang telah dilakukan bisa dilaksanakan di masyarakat dan bahkan bisa mengajak, memberikan contoh yang terbaik bagi masyarakat, itu yang pertama, kemudian kami juga terus melakukan kordinasi sinergi dengan lapas ini terutama melakukan bina rohani terhadap para warga binaan melalui kerjasama dengan MUI Kabupaten Sukabumi yang tentunya ini juga bekal yang tidak ternilai harganya," ungkap Iyos.
"Karena ini bekal untuk temen temen kita, saudara saudara kita yang selama binaan di sini ditempat kemudian diberikan ilmu keagamaan, dan mudah mudahan sepulangnya nanti bisa diterap laksanakan ilmu ilmu yang mereka dapatkan di sini, dilain waktu itu juga sama kita lakukan kebersamaan terus dan mudah mudahan sinergi kita pemda dengan lapas kelas II warungkiara ini terus berlanjut dan kita senantiasa akan meningkatkannya," pungkas Iyos menambahkan.
(sya/yum)