.webp)
Momen kemerdekaan jadi berkah tersendiri bagi tukang bambu di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pekerja banyak mendapat pesanan panjat pinang bambu untuk perlombaan di peringatan tujuh belasan.
Salah satunya dirasakan Takmad (45) di toko material bambu yang berada di Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Hingga menjelang malam puncak peringatan hari kemerdekaan, ia masih memproduksi alat panjat pinang sambil menunggu pemesan.
"Saya sudah 7 tahun bikin panjat pinang setiap momen tujuh belasan," kata pekerja bambu, Takmad ditemui detikJabar, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 3 hari lalu, pesanan panjat pinang datang dari berbagai wilayah di Indramayu. Umumnya, mereka memesan dengan ukuran tinggi bambu 5 sampai 9 meter. Kemudian digarap secara borongan oleh Takmad.
Mulanya, Takmad memilih bambu jenis pring surat yang bentuknya lurus dan tidak pecah. Dengan menggunakan golok, bulu dan kelopak bambu dibersihkan secara merata.
Di bagian pucuk bambu, Takmad memasang tanda silang dari dua batang bambu yang panjangnya masing-masing sekitar 1 meter. Sambil dipasang lingkaran bambu sebagai tempat hadiah panjat pinang.
Untuk setiap panjat pinang bambu, Takmad biasa mendapatkan bayaran sekitar Rp25 ribu. Selama momen ini, ia pun bisa menerima total sekitar Rp500 ribu.
"Seringnya lembur, borongan sehari bisa bikin 5 sampai 7 buah panjat pinang," kata Pria tersebut.
Namun, pesanan panjat pinang bambu tahun ini dirasakan Takmad lebih sedikit hanya sekitar 21 buah. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mencapai 30-an buah panjat pinang lebih.
Harga panjat pinang bambu buatan Takmad dan tukang bambu lainnya cukup bervariasi. Dari Rp210 ribu untuk ukuran 5 meter dan Rp310 ribu ukuran 9 meter.
"Kalau yang 5 meter itu biasanya untuk lombanya ibu-ibu dan anak-anak," katanya.
(yum/yum)
