Belum lama ini salah satu agen properti menampilkan video menunjukkan kondisi dalam Rumah Gurita di Bandung yang hendak dijual dengan harga Rp25 miliar. Video ini pun viral, tapi tak lama kemudian video tersebut dihapus. Apa alasannya?
Fanny Lie, pemilik agen pemasaran rumah Prestige Property yang mengunggah video, membenarkan bahwa rumah berkonsep unik dan menarik perhatian itu hendak dijual oleh sang empunya.
Ditemui detikJabar di kantornya Rabu (16/7/2023), ia menjelaskan pemilik akhirnya memilih untuk take down video itu lantaran merasa terganggu tangan-tangan jahil usai video pemasarannya viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilik Rumah Gurita ini nitipin ke saya untuk dipasarkan, dijual. Awalnya saya iklankan dengan voice over. Ternyata viral di TikTok, saya juga nggak nyangka. Banyak pertanyaan waktu ada tangga api-api, dianggap menyeramkan guritanya, macem-macem komentarnya. Akhirnya saya ke sana, take video untuk menginfokan kalau nggak ada apa-apa, jelasin kalau mau dijual rumahnya. Ada dua part video karena rumahnya luas," cerita Fanny.
"Tapi setelah viral yang kedua ini, pemilik merasa terganggu. Ada yang kepo kayaknya, jadi datang untuk knocking, nge-bel. Pak Frans memang nggak tinggal di sana, kan orang Jakarta jadi kali-kali aja. Tapi anak-anaknya kadang ke Bandung, disitu ada pegawai juga, ada orang sih. Jadi rumah itu untuk istirahat saat ke Bandung. Makanya itu tadi mereka merasa terganggu saat ada yang iseng," lanjut Fanny menjelaskan.
Kata dia, agennya menjadi agen yang pertama dan satu-satunya dipercaya menjualkan rumah oleh Frans, sang pemilik Rumah Gurita, setelah 35 tahun rumah itu dibangun dan dihuni.
Fanny pun menyayangkan videonya yang viral kemudian diturunkan tersebut rupanya sempat disimpan oleh beberapa pihak. Kemudian diunggah ulang dan digunakan oleh agen lain untuk dibantu menjualkan tanpa ada konfirmasi.
Tepis Isu Mistis
Selain itu juga banyak komentar yang masih mengaitkan rumah tersebut dengan isu miring yang lekat dengan hal mistis. Ia pun mencoba menjelaskan bahwa tak ada yang salah dari rumah yang seolah menjadi urban legend bagi warga Bandung belasan tahun ini.
"Saya kan jadi merasa nggak enak ya dengan pemilik, padahal saya memberitahu benefit dari rumah tersebut. Tapi malah komentarnya fokus ke Gurita atau terkesan angker, jadi saya takedown dan tidak lagi gunakan kata-kata Rumah Gurita," ucap Fanny.
Seperti diketahui, Rumah Gurita terletak di kompleks perumahan Sukadamai, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat. Dari jalan Ir H Djundjunan (Pasteur) arah menuju gerbang tol, rumah ini akan terlihat di arah Utara, tepatnya belakang salah satu hotel di jalan itu.
Sudah sejak lama rumah ini jadi perbincangan, sebab bangunan itu terlihat nyentrik dan ukurannya besar. Ada yang menyebut angker, menjadi tempat ritual pemujaan setan, bahkan menjadi tempat syuting film horor. Fanny pun menampik dengan tegas isu-isu tersebut.
"Saya mau tegaskan katanya rumah itu pernah dipakai syuting rumah hantu. Itu nggak bener, sama sekali nggak pernah. Isu pemujaan setan atau bangunan angker juga sama sekali enggak, bahkan rumahnya dipakai sehari-hari aktivitas biasa. Anaknya sering kumpul dengan teman-temannya bermain di situ," ucap Fanny.
Jauh dari Kata Angker
Ia juga menceritakan, rumah tersebut memang termasuk bangunan yang sudah lama. Tapi jauh dari kata angker. Tak ada suasana yang digambarkan oleh para warganet, seolah rumah itu lama tak dihuni atau punya kesan mistis.
"Saya juga pegang tangga apinya, guritanya saya perlihatkan di video. Ya itu cuma kayak gua-gua mainan anak kecil. Saya lihat sendiri itu rumahnya terang, meskipun bangunan sudah tua 35 tahun, memang itu rumah mewah di jamannya," kata dia.
Memang betul, Rumah Gurita seolah menggambarkan tipe rumah orang kaya dalam sinetron. Memiliki luas tanah 1.400 meter persegi, luas bangunan 1.000 meter persegi, ada lima kamar tidur yang cukup luas dengan lima kamar mandi, taman depan dan belakang, bahkan ada kolam renang yang juga cukup nyentrik.
Tapi bukan berarti desain yang nyentrik itu identik dengan klenik. Sang pemilik memang punya selera yang nyeni dan unik.
"Konsepnya memang unik karena Pak Frans punya jiwa seni. Rumah second kan memang apa adanya begitu. Jadi saya tekankan kalau tidak ada pemikiran negatif. Gurita itu cuma hiasan hewan laut karena di dalam juga ada banyak patung-patung hewan laut, kemudian kolam renangnya juga unik itu ada lingkaran-lingkaran yang tulisan nama keluarganya. Ada nama Frans, istri, dan anaknya," cerita Fanny.
![]() |
Dengan model yang nyentrik dan bangunan yang megah, tak heran jika rumah ini dijual dengan harga puluhan miliar. Rumah Gurita juga terbilang memiliki akses yang bagus yakni dekat dengan Tol Pasteur.
"Selain bisa untuk rumah, bisa dibikin mess karyawan, home industry, gudang, karena kan dekat akses tol, tengah pusat kota. Rumah ini juga punya tiga akses jalan masuk. Lingkungan juga bagus, banyak yang sudah lama bertetangga dan tidak ada desas desus yang miring. Saya ya memberikan hal-hal positif dari rumah itu," ucap Fanny.
Kini, rumah legendaris di kota Bandung tersebut dijual. Namun belum diketahui berapa nominal tepatnya, sebab harga awal rumah tersebut masih bisa dinegosiasi.
Terpenting, kata Fanny, ia berharap tak ada lagi masyarakat yang menganggap rumah tersebut menyimpan rahasia mistis seperti yang digosipkan.
"Betul sekarang masih dijual, harganya belum fix masih nego. Kami harap setelah ini rumahnya bisa cepat terjual karena memang strategis dan tidak angker," kata dia mengakhiri percakapan.
Seperti diketahui Rumah Gurita di Bandung, Jawa Barat telah menarik atensi banyak warganet karena keberadaan gurita raksasa di atas rumah. Belum lama ini rumah tersebut kembali viral lantaran hendak dijual dengan harga fantastis yaitu Rp25 miliar.
Jiwa Seni Pemilik Rumah Gurita
Gurita raksasa di atas rumah membuat banyak masyarakat berspekulasi hal-hal negatif. Nyatanya, dalam catatan detikcom Desember 2020 lalu, gurita raksasa itu ada di atap rumah itu karena pemilik rumah yang diketahui bernama Frans, cinta terhadap hal-hal yang berbau kelautan. Adapun, gurita raksasa tersebut ternyata digunakan sebagai tandon air untuk menampung air.
Menurut pengakuan seorang warga setempat, Oong (72), Frans juga menyukai hal-hal yang berbau seni. Maka tak heran rumahnya dipenuhi beberapa lukisan dan patung.
Di lantai pertama dan kedua Rumah Gurita hanya ada ruangan kosong dengan sejumlah patung. "Jadi ada patung-patung tersebut di rumahnya," katanya kepada detikcom beberapa waktu lalu, dalam catatan detikcom.
Kemudian di lantai teratas tempat gurita raksasa bertengger, itu adalah taman yang didesain dengan gaya Indian. Tentakel gurita pun menjadi salah satu penghias dari taman tersebut. Sementara di sisi barat bawah rumah tersebut terdapat sebuah kolam renang.
"Kenapa bangunannya luas juga, karena pak Frans bilang untuk membuat sarana fitnes. Tapi keinginan itu belum terwujud juga sampai sekarang," katanya.
![]() |
Oong tinggal bertetangga dengan Rumah Gurita sejak tahun 1980-an akhir. Ia memastikan bahwa kabar yang beredar liar di internet tersebut adalah bohong.
Ia meluruskan kabar bahwa sejumlah orang beribadah di depan Rumah Gurita. Sepengetahuannya selama tinggal di sana, tidak pernah ada kejadian tersebut. "Itu bohong, saya tinggal di sini sejak tahun 1986. Tidak pernah faktanya hal seperti itu," tuturnya.
Oong menuturkan, bangunan Rumah Gurita itu awalnya sering dijadikan tempat warga kompleks berkumpul atau bermusyawarah. Tempat tersebut dipilih, karena memiliki ruangan luas yang bisa menampung banyak orang. "Awalnya sering dipakai warga untuk musyawarah," katanya.
(aau/yum)