Sejumlah media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan kabar soal Rumah Gurita di Bandung yang dijual.
Rumah Gurita yang pernah menjadi urban legend di Bandung ini dijual dengan harga Rp 25 miliar, meskipun belakangan iklan penjualan tersebut rupanya telah dicabut.
detikProperti merangkum sejumlah fakta menarik seputar rumah gurita:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viral di X
Informasi penjualan itu sebelumnya diunggah sebuah akun X (twitter) @tanyarlfess. Dalam unggahannya di X, akun itu memposting sebuah foto yang menampilkan seseorang berada di Rumah Gurita dengan tulisan 'Rumah Gurita 25 Milyar Worth it ga ya?'.
Hal ini tentunya langsung menuai reaksi dari warganet.
Beberapa dari mereka justru lebih takut melihat harga rumah tersebut dibanding Rumah Guritanya sendiri. Konon, Rumah Gurita ini memiliki cerita mistis di dalamnya.
"Lebih takut lihat nominal duitnya sih," kata salah satu pengguna X, dilihat detikcom, Senin (14/8/2023).
"Serem harganya, serem juga rumahnya karena banyak patung-patung. Mana ditongkrongin gurita segede gaban," kata pengguna lainnya.
Di video lain, Rumah Gurita ini memang dijual. Salah satu agen properti memasarkan rumah ini senilai Rp 25 miliar.
Akun tersebut juga menjelaskan, isu mengenai angker dan seramnya Rumah Gurita yang selama ini berkembang adalah bohong. Rumah Gurita adalah rumah biasa pada umumnya dengan arsitektur yang unik dan lain dari yang lain.
Lokasi Rumah Gurita
Berdasarkan catatan detikcom, Desember 2020 lalu. rumah Gurita terletak di kompleks perumahan Sukadamai, yang berada di Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi. Akses untuk menuju Rumah Gurita bisa dari Jalan dr Djundjunan maupun dari jalan Sukagalih. Lokasinya persis di depan Kantor Pos Sukagalih.
Tampak depan, Rumah Gurita tersebut berada di belakang rumah nomor 6 di perumahan Sukadamai. Konon, penomoran tersebut juga sering dikait-kaitkan dengan nomor setan yakni triple enam atau 666.
Sementara itu, Rumah Gurita berada di balik rumah nomor 6 tersebut atau bangunan yang terpisah. Yang terlihat dari depan, hanya terlihat gurita dengan dua lubang kaca seperti mata yang menghiasi kepala atau badan patung gurita raksasa tersebut.
Walau begitu, pintu masuk menuju Rumah Gurita itu bukan satu-satunya hanya melewati rumah nomor 6. Ada pintu lain, berupa gerbang putih tinggi yang menghadap ke Jalan Cipedes. Pintu ini berada di bagian timur Rumah Gurita tersebut.
detikcom pun mencoba mengamati, dari sudut pandang sisi sebelah barat. Terlihat dari lantai tiga bangunan tersebut terdapat kaca-kaca besar dengan gambar seorang pria berjanggut dan berambut panjang, pasukan kavaleri dan sejumlah potret lelaki berambut ikal dan satu potret wajah menyeringai. Ada sederet potret wajah lainnya, namun tak terlihat jelas.
Menjawab Kabar Angker
Masih berdasarkan catatan penelusuran detikcom pada 2020 silam, Oong (72) warga setempat, mengatakan sedianya desas-desas Rumah Gurita sebagai tempat pemujaan setan sudah lama berkembang sejak beberapa tahun yang lalu.
Tetapi, ia yang tinggal di bertetangga dengan Rumah Gurita sejak tahun 1980-an akhir itu memastikan bahwa kabar yang beredar liar di internet tersebut adalah bohong.
"Bangunan ini dimiliki oleh seorang pengusaha, bernama pak Frans. Saya kenal baik orangnya dan kami sering kontak-kontakan. Rumah ini hanya menjadi rumah singgah, karena pemiliknya ada di Jakarta," kata Oong saat ditemui detikcom.
Ia meluruskan kabar bahwa sejumlah orang beribadah di depan Rumah Gurita. Sepengetahuannya selama tinggal di sana, tidak pernah ada kejadian tersebut. "Itu bohong, saya tinggal di sini sejak tahun 1986. Tidak pernah faktanya hal seperti itu," tuturnya.
Oong menuturkan, bangunan Rumah Gurita itu awalnya sering dijadikan tempat warga kompleks berkumpul atau bermusyawarah. Tempat tersebut dipilih, karena memiliki ruangan luas yang bisa menampung banyak orang. "Awalnya sering dipakai warga untuk musyawarah," katanya.
Alasan ada Gurita
Berdasarkan penuturannya, gurita raksasa itu ada di atap rumah itu karena pemilik rumah, yang diketahui bernama Frans cinta terhadap hal-hal yang berbau kelautan. Adapun, gurita raksasa tersebut ternyata digunakan sebagai tandon air untuk menampung air.
Di lantai pertama dan kedua Rumah Gurita hanya ada ruangan kosong dengan sejumlah patung. "Jadi ada patung-patung tersebut di rumahnya," katanya kepada detikcom beberapa waktu lalu, dalam catatan detikcom.
Kemudian di lantai teratas tempat gurita raksasa bertengger, itu adalah taman yang didesain dengan gaya Indian. Tentakel gurita pun menjadi salah satu penghias dari taman tersebut. Sementara di sisi barat bawah rumah tersebut terdapat sebuah kolam renang.
(dna/dna)