Ridwan Kamil Ungkap Pilihan Rasional di Pemilu 2024

Ridwan Kamil Ungkap Pilihan Rasional di Pemilu 2024

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 16 Agu 2023 18:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil setelah mengisi forum transisi energi di UGM, Rabu (5/7/2023).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Foto: dok. istimewa)
Bandung -

Langkah politik Ridwan Kamil masih menjadi tanda tanya jelang masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat selesai pada 5 September 2023 mendatang. Namun nama Ridwan Kamil selalu dikait-kaitkan dengan dinamika politik saat ini.

Selain diisukan kembali maju untuk periode kedua di Jawa Barat, Ridwan Kamil juga santer dikabarkan bakal maju di Pilgub DKI Jakarta. Terakhir, nama Ridwan Kamil juga banyak disebut sebagai bakal calon presiden.

Di tengah tiga pilihan tersebut, Ridwan Kamil mengaku saat ini pilihan yang paling rasional adalah menjadi Gubernur Jabar untuk periode kedua. Dia menyebut akan fokus dengan pilihan tersebut untuk saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pilihan itu yang paling rasional Gubernur Jabar jilid dua, itu yang paling ada di depan mata, maka saya fokus ke situ. Cuma tadi jangan kaget kalau keur (lagi) berskenario kitu takdirna mengkol kitu (takdirnya belok)," kata Ridwan Kamil, Rabu (16/8/2023).

Dia kemudian menyebut jika isu maju Pilgub DKI Jakarta berhembus setelah namanya muncul di urutan teratas dalam beberapa hasil survei. Padahal, pria yang akrab disapa Kang Emil ini tidak pernah berkegiatan di Ibu Kota.

ADVERTISEMENT

"Kenapa DKI muncul dalam wacana, saya juga kaget, survei di DKI juga bagus. Padahal kan gak ada baliho saya di Sudirman-Tamrin, mimilueun (ikut-ikutan) salam-salaman di car free day, eweuh (gak ada)," ungkapnya.

Sedangkan untuk kontestasi nasional, Kang Emil menyebut dirinya adalah sosok penganten yang hanya siap jika dipinang. Sementara yang menentukan siapa yang maju dan tidak, adalah partai politik.

"Kalau ke nasional itu betul-betul penganten kaya saya tidak dalam posisi menentukan. Jadi takdir itu tidak ditentukan si penganten. Nasional mah betul-betul takdir penganten si keluarga di atas ya (yang menentukan)," ujarnya.

"Lagi senang-senang ke sini kan, tiba-tiba mengkol koalisina kaditu (belok koalisinya ke situ). Tapi jangan kaget, janur kuning belum melengkung," imbuhnya.

Politik Akhir Waktu

Lebih lanjut, Kang Emil menyatakan jika arah politik untuk Pilpres maupun Pilkada 2024 mendatang belum bisa ditentukan saat ini. Sebab menurutnya ada politik akhir waktu yang bisa menentukan segala kemungkinan terjadi.

"Jadi jangan menilai politik 2024 dengan perhitungan minggu ini, pegang omongan saya. Ini bisa jadi politik akhir waktu," tegasnya.

Dia pun mencontohkan ketika Ma'ruf Amin yang dipinang untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019, terjadi di menit-menit akhir jelang penutupan pendaftaran ke KPU.

"Memang Ma'ruf Amin, Pa Kiai gak ada kan di survei, gak ada pasang baliho. Tapi oleh sebuah hitungan politik akhir terjadilah si takdir itu (jadi wapres)," ungkapnya.

Karena itu, saat ini Kang Emil menegaskan akan fokus dengan apa yang ada di depan matanya, yakni Pilgub Jabar. Meski segalanya kemungkinan bisa saja terjadi hingga batas akhir pendaftaran baik pada Pilpres Februari 2024 dan Pilkada November 2024.

"Jadi saya memastikan yang ada di depan mata saya jaga, tapi itu diniati dan nanti dilihat karena ada hal yang di luar kendali. Makanya lihat saya gak banyak komen, diam itu sikap, diam itu bagian dari politik. Saya gak banyak omong," tutup Kang Emil.

(bba/iqk)


Hide Ads