Polusi Udara Memburuk, Pemprov Jabar Terapkan Hybrid Working-Sosialisasi

Polusi Udara Memburuk, Pemprov Jabar Terapkan Hybrid Working-Sosialisasi

Erika Dyah Fitriani - detikJabar
Selasa, 15 Agu 2023 18:35 WIB
Pemprov Jabar Dorong Investasi Hijau Lewat West Java Energy Forum
Foto: Dok. Pemprov Jabar
Jakarta -

Polusi udara di Jabodetabek dan sejumlah daerah di Indonesia lainnya kian memburuk beberapa waktu belakangan. Pemerintah Provinsi Jabar pun menerapkan sejumlah langkah yang sesuai dengan imbauan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (ratas) penanganan polusi udara Jabodetabek yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/8) lalu.

Diketahui, Pemprov Jabar telah menerapkan hybrid working. Mekanisme Dynamic Working Arrangement (DWA) yang diterapkan Pemprov Jabar mengatur jam kerja ASN secara fleksibel dengan persentase kerja di kantor dan di luar kantor bervariasi.

Selain itu, Pemprov Jabar pun gencar melakukan sosialisasi terkait transisi ke kendaraan listrik. Pemprov Jabar mengajak warga beralih ke kendaraan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, Gubernur Ridwan Kamil turut menghadiri ratas bersama Jokowi yang membahas penanganan polusi udara Jabodetabek. Dalam ratas tersebut, Jokowi meminta kementerian dan lembaga terkait melakukan sejumlah langkah untuk menangani polusi udara.

"Jangka pendek, secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

Ia pun mengimbau dilakukannya rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek, menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek, dan memperbanyak ruang terbuka hijau.

"Tentu saja ini memerlukan anggaran. Siapkan anggaran. Jika diperlukan kita harus berani mendorong untuk banyak kantor melaksanakan hybrid working: work from office, work from home. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di Rapat Terbatas ini apakah 75:25 atau angka yang lain," tuturnya.

Untuk jangka menengah, Jokowi meminta kementerian dan kepala daerah konsisten menerapkan kebijakan pengurangan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Jokowi mencontohkan LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal segera beroperasi untuk umum harus digenjot pemakaiannya.

"Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian Kereta Cepat bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah," ucapnya.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan pentingnya memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dalam jangka panjang. Menurutnya, pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik harus dilakukan, terutama di sekitar Jabodetabek.

"Terakhir mengedukasi publik yang seluas-luasnya," pungkasnya.

(anl/ega)


Hide Ads