Mendengar Cita-cita Agus Ingin Berhaji Lewat Jualan Bakso Tahu

27 tahun, bukan lah waktu yang sebentar dan mudah untuk dilalui dalam berdagang. Tapi seorang pria asal Garut, bisa konsisten dalam berdagang, meskipun banyak rintangan yang mengadang.

Hal ini dilakoni Agus Ilen. Seorang penjual bakso tahu yang dagangannya kini cukup mentereng di kawasan perkotaan Kota Dodol. Agus adalah generasi kedua, dari pengelola merek bakso tahu Mang Ilen. Mang Ilen, adalah ayahnya sendiri.

Usaha bakso tahu keluarga ini, sudah berjalan sejak tahun 1980-an. Agus sendiri, mulai ikut merintis usaha di tahun 1996.

"Waktu itu ibu saya meninggal. Kemudian saya bantu bapak untuk usaha," kata Agus Ilen kepada detikJabar.

Beragam cerita dialami Agus, selama lebih dari 27 tahun berjualan bakso tahu. Kepada detikJabar, Agus membagikan kisahnya ini. Yang paling terkenang, adalah beragam kisah pahit yang dialami selama berjualan.

"Dulu pernah diusir pemilik toko, tidak boleh berjualan di sana. Itu mungkin salah satu pengalaman yang menjadi pelajaran," kata Agus.

Hal itu, bukan satu-satunya pengalaman kelam yang dialami. Yang paling membuatnya pilu, adalah ketika menghadapi macam-macam tingkah pembeli yang mampir ke lapak dagangnya.

"Ada yang beli enggak bayar. Barangnya enggak dibayar, piringnya dibawa pula. Ada juga yang hampir setiap hari minta jatah," ungkap Agus.

Beragam kisah yang dialami selama berjualan ini, menjadikan Agus lebih kuat dan dewasa. Dia mengaku tak pernah ambil pusing dengan semua yang terjadi. Agus mengaku, hanya mengambil pelajaran dan hikmah atas semuanya.

Tak hanya kisah duka yang dialami. Beragam hal menarik juga dilalui Agus. Salah satunya, adalah bertemu dan menghidangkan bakso tahu domba racikannya kepada Ahmad Heryawan, eks Gubernur Jawa Barat beberapa tahun silam.

Berjualan bakso tahu, adalah jalan hidup Agus Ilen. Yang akan terus dia lakukan, bahkan kemudian diturunkan kepada anak-anaknya. Lelaki berumur 47 tahun ini, juga menaruh harapan besar dari bakso tahu yang setiap hari dijualnya.

Selain bisa mengantar empat orang anaknya ke gerbang kesuksesan, Agus Ilen juga ingin mewujudkan beragam cita-citanya.

"Cita-cita terbesar ya ingin ke Tanah Suci. Kalau tidak ibadah haji, semoga bisa umroh," katanya.

Menurut Agus, perkara ini bukan hal yang tidak mungkin. Sebab, meskipun acap kali disepelekan pembeli karena memilih untuk berjualan bakso tahu, tapi Agus menilai berdagang adalah usaha terbaik.

"Kalau penghasilan, alhamdulilah sangat cukup. Buktinya saya bisa menyekolahkan anak dan masih hidup sampai sekarang. Tinggal bagaimana kita saja mensyukurinya," ungkap Agus.