Polisi akhirnya bisa membubarkan aksi blokir jalan yang dilakukan warga Dago Elos di Jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Kota Bandung pada Senin (14/8/2023) malam. Polisi juga terlihat mengamankan seorang warga yang diduga terlibat kericuhan di lokasi kejadian.
Pantauan detikJabar, polisi berhasil memukul mundur warga sekitar pukul 23.15 WIB. Gas air mata harus ditembakkan ke arah warga saat polisi memaksa memukul mundur warga Dago Elos yang nekat melawan.
Selain itu, sejumlah polisi terlihat mengamankan seorang warga di lokasi kejadian. Pria itu dibawa setelah diduga terlibat menjadi memprovokasi hingga terjadinya kericuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, aksi tutup jalan itu sudah berakhir. Polisi memukul mundur warga untuk bisa membubarkan aksi tersebut.
Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan, situasi Jalan Dago kini sudah kondusif. Jalan yang tadinya sempat diblokir warga pun sekarang sudah dibuka dan bisa dilalui pengendara.
"Situasi sudah kondusif, kami lakukan pendorongan dan berhasil membersihkan jalan. Sekarang jalan sudah bisa dilalui lagi oleh pengendara," katanya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Meski sudah kondusif, petugas masih disiagakan di lokasi hingga Selasa (15/8/2023) pukul 00.30 untuk mencegah keributan terjadi lagi. Polisi kini masih melakukan sterilisasi di jalan yang sempat diblokir oleh warga tersebut.
"Sekarang sudah kondusif, tapi anggota masih kami kerahkan untuk standby," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi blokir Jalan Ir. H. Djuanda atau Jalan Dago yang dilakukan warga Dago Elos, Kota Bandung sempat mencekam. Polisi mencoba memukul mundur warga yang tetap memaksa menutup jalan tersebut.
Pantauan detikJabar, situasi memanas terjadi sekitar pukul 22.45 WIB. Polisi merangsek maju supaya bisa membuat kerumunan warga mundur.
Selain aparat yang disiagakan, polisi juga mengerahkan mobil water cannon untuk mencoba membubarkan kerumunan. Sementara warga, mundur ke arah Terminal Dago dan mencoba melawan dengan melempari polisi.
Aksi blokir jalan dilakukan warga di sekitar Terminal Dago hingga SPBU Dago, Kota Bandung. Mereka juga turut membentangkan spanduk-spanduk kritikan tentang sengketa tanah yang sudah lama mereka hadapi di pengadilan.
Rio, warga setempat mengatakan aksi blokir ini dilakukan setelah mereka kecewa dengan sikap kepolisian. Pukul 14.00 WIB tadi, mereka datang ke Polrestabes Bandung untuk melaporkan dugaan penipuan pihak yang mengklaim memiliki lahan yang sekarang ditempati warga.
"Jadi kami warga melaporkan penipuan yang menggugat warga. Kita datang ke Polrestabes buat laporan, bukan buat demo, tadi jam 2 siang," kata Rio kepada detikJabar.
"Tapi sampai jam 7 malam tadi, tidak dikasih penjelasan sama sekali dan harus ada bukti sertifikat buat si pelapor. Makanya sekarang, kita lakukan ini sebagai bentuk kekecewaan kita ke pihak kepolisian," ucapnya menambahkan.
Rio memastikan aksi blokir jalan ini akan terus dilakukan warga sampai mereka mendapat keadilan. Warga pun sudah siap untuk memblokir jalan tersebut hingga sepekan ke depan jika tuntutan mereka atas hak tanah tidak digubris.
"Aksi ini seminggu ke depan pun kita sanggup. Karena memang ini kita lakukan buat dapat keadilan soal hak atas tanah yang kita miliki dari dulu," tuturnya.
Sementara itu, akibat aksi ini, arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat dialihkan. Sehingga kendaraan yang hendak menuju wilayah Dago atas maupun sebaliknya tidak bisa melintasi jalan tersebut.
(ral/orb)