Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana membangun cable car alias kereta gantung. Cable car ini dicanangkan menjadi transportasi massal di wilayah Cekungan Bandung. Cable car ini rupanya sudah direncanakan sejak lama.
Pada saat pencanangan cable car pada Juni 2012 lalu oleh Dada Rosada, cable car rencananya akan membawa 55 kabin gondola untuk melintasi jarak 2 kilometer dari Pusat Penelitian Geologi dan Kelautan dan berakhir di mal Paris van Java.
Jauh sebelum Ridwan Kamil mengutarakan rencana ini, pada tahun 2012 lalu Wali Kota Bandung saat itu Dada Rosada sudah melakukan peletakkan batu pertama pembangunan cable car di Jalan Pasteur. Namun proyek tersebut terhenti karena terbentur aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ridwan Kamil yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada periode 2013-2018, sempat ingin melanjutkan proyek tersebut. Kang Emil -sapaannya- juga sempat menyebut rute cable car akan melewati Kebon Kawung, Ledeng, Terminal Dago, termasuk kawasan Bandung Timur.
Tapi lagi-lagi, hingga sekarang proyek dengan tujuan mengurangi kemacetan tersebut tak kunjung terealisasi. Hingga beberapa waktu lalu, Kang Emil membahas langsung rencana pembangunan cable car dalam rapat terbatas di Istana Presiden, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Saat itu, dia menjelaskan, jika saat ini kemacetan di Bandung dan sekitarnya sudah menyentuh 40 persen, apabila transportasi umum tidak segera dikembangkan di Bandung maka pada 2037 diprediksi wilayah tersebut bakal mengalami masalah kemacetan akut.
"Bandung Raya ini kemacetannya saat ini 40 persen kalau kita tidak melakukan apa-apa 2037 seluruh kota akan macet total. Jadi buka pintu saja sudah macet," ungkap Ridwan Kamil seperti dikutip dari detikNews, Kamis (3/8).
Nah kereta gantung menjadi salah satu yang diusulkan ke Ridwan Kamil. Menurutnya, karena wilayah Cekungan Bandung banyak perbukitan maka kereta gantung bakal menjadi sarana yang cocok untuk transportasi umum.
"Karena di Bandung ini adalah Cekungan, jadi banyak orang tinggal di bukit salah satu solusinya adalah cable car," jelas Ridwan Kamil.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, Cekungan Bandung sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 45 Tahun 2018 dimana salah satunya mengatur soal transportasi massal.
"Di sana (Perpres) sudah ada rencana pembangunan di antaranya transportasi massal, BRT, LRT, kemudian Pak RK (Ridwan Kamil) melihat Kota bandung kalau dibikin LRT, unsur heritage-nya akan hilang," kata Iendra dalam diskusi yang digelar di Bandung, Kamis (10/8/2023).
Menurutnya cable car cocok dihadirkan di cekungan Bandung yang dikelilingi perbukitan. Nantinya kata Iendra, cable car akan menghubungkan kabupaten dan kota di Cekungan Bandung.
"Kedua yang sifatnya pegunungan pas dibuat cable car, sebelum dia gubernur memang sudah wacana kesana (cable car). Artinya sudah melihat bahwa cable car akan melintang dari kabupaten ke kota," ungkapnya.
Menurutnya rencana cable car tersebut juga dilirik oleh Jokowi dimana Emil diminta untuk mengkonsep cable car yang akan dibangun di Ibu Kota Negara (IKN).
"Pak Presiden meminta gubernur untuk dikonsepkan, mungkin akan dipakai di IKN. Kemarin ada pertemuan di istana sudah disampaikan dan diminta dipertemukan lagi di akhir Agustus untuk lebih teknis lagi," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, untuk merealisasikan rencana cable car di Cekungan Bandung, peran pemerintah pusat sangat diperlukan. Sebab menurutnya masalah transportasi massal tidak akan bisa diatasi oleh pemerintah daerah.
"Transportasi massal ini perlu biaya besar dan pemerintah pusat (harus) turun, kalau tidak daerah nggak akan mampu," pungkasnya.
(bba/mso)