MA (17) tewas mengenaskan bersimbah darah. Pelajar SMK swasta di Kota Sukabumi ini tewas setelah mengalami luka bacok akibat sabetan benda tajam di bagian paha sebelah kiri. Akibatnya, MA tewas kehabisan darah.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) 5 Disdik Jabar, Nonong Winarni mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi soal tewasnya pelajar tersebut dari kepolisian. Menurut Nonong, peristiwa berdarah itu terjadi pada Rabu (9/8/2023) dinihari.
"Tetapi saya sudah mendapatkan informasi sebelumnya dari pihak kepolisian dan beberapa informasi yang didapat. Untuk informasi sementara, itu kejadian terjadi pada jam 24.00 WIB - 02.00 WIB dini hari. Untuk Korban dari siswa SMK pasundan Kota Sukabumi. Korbannya satu orang," kata Nonong saat dikonfirmasi, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nonong menuturkan, sebelum kejadian, korban sempat berpamitan kepada orang tua untuk keluar rumah sekitar jam 12 malam. Menurutnya saat itu korban hendak bertemu dengan orang lain setelah janjian melalui pesan singkat.
"Berdasarkan informasi terbaru, saya juga sudah takziyah ke rumah korban, jadi pada jam 12 malam, anak (korban) pamit ke ortunya untuk keluar (rumah). Jadi ada yang ngajak janjian bertemu," ujarnya.
Noneng menyebut, peristiwa yang menewaskan MA saat itu bukanlah tawuran, namun berduel dengan orang lain. Hal itu diperkuat dari rekam jejak korban yang diketahui sempat terlibat perkelahian sebelumnya.
"Jadi tidak tawuran dalam bentuk ramai-ramai, tapi sepertinya ini adalah perkelahian atau duel. Karena memang anak itu punya history sejarah atau catatan, sering berduel, bahkan ada bekas 18 jahitan sebelumnya," ungkap Nonong.
"Kita tidak berani bertanya terlalu jauh kepada ortunya, karena memang kapasitas kami saat berkunjung ke sana melakukan takziyah," imbuh dia.
Karena itu, Nonong menegaskan tewasnya MA disebabkan bukan karena aksi tawuran, melainkan karena masalah pribadi yang dilanjutkan dengan perkelahian.
"Iya seperti itu, karena kebetulan pelakunya (diduga) siswa juga, tapi benar atau tidaknya itu ranahnya di kepolisian. Jadi ini bukan tawuran pelajar, tapi memang kurang lebih ada janjian di malam hari," ucap Nonong.
Atas kejadian itu, Nonong mengatakan KCD 5 akan memanggil kepala sekolah di tempat korban bersekolah untuk memintai keterangan lebih lanjut. "Sebetulnya kalau laporan resmi dari kepsek itu belum karena kami baru akan memanggil kepada kepsek dimaksud," pungkasnya.
(yum/yum)