Remaja inisial MA (17) asal Kabupaten Sukabumi tewas dengan luka sabetan senjata tajam di bagian kakinya. Remaja itu dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah saat mendapat penanganan medis di rumah sakit.
Sejumlah fakta terurai dari pihak kepolisian dan keluarga korban, berikut fakta-fakta yang dihimpun sejauh ini dari peristiwa tersebut.
1. Heboh di Jagat Maya Ditemukan Terkapar di Klinik
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MA tewas setelah sebelumnya ditemukan terkapar di depan sebuah klinik di kawasan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Korban diketahui ditusuk saat terlibat tawuran.
Peristiwa itu sempat membuat heboh jagat maya di Sukabumi. Kabar tersebar korban disebut ditusuk oleh geng motor, namun kabar itu dibantah polisi. Korban diketahui merupakan warga Kampung Cibodas, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
"Kabar yang kami terima, terjadi penusukan yang beredar di media sosial dengan TKP Kampung Cibodas Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar. Petugas ke TKP dan ternyata (awal) kejadian di TKP Kampung Jati Mekar Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kota Sukabumi," kata Kapolsek Cikembar AKP R Panji Setiaji kepada detikJabar, Rabu (9/8/2023).
Panji mengungkap, korban I tewas karena tawuran. Namun untuk kewenangan penyelidikan ada di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
"Saya barusan dengan Pak Kapolres Kota, jadi itu masuknya wilayah Gunungguruh. Itu korban tawuran antar anak STM," terang Panji.
2. Korban Dijemput Teman
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo menceritakan, kronologi kejadian tersebut. Dia mengatakan, peristiwa dugaan tawuran antar pelajar itu terjadi di Jalan Pelabuhan II, Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada dini hari ini, Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.
Mulanya pada pukul 23.30 WIB, korban diketahui orang tuanya masih berada di rumah sedang bermain handphone di kamarnya. Kemudian selang setengah jam, korban dijemput oleh temannya dengan menggunakan sepeda motor.
"Hasil penyelidikan kita dari keterangan orang tuanya yang bersangkutan itu pada pukul 23.30 WIB masih di kamar main handphone, kemudian pada 24.10 WIB korban keluar (rumah) dijemput oleh orang tidak dikenal dengan menggunakan sepeda motor," kata Ari kepada detikJabar di RSUD Al-Mulk.
3. Mengalami Luka di bagian Paha
Sekitar pukul 02.15 WIB, lanjut Kapolres Ari, orang tuanya mendapatkan kabar jika korban sudah berada di RSUD Al-Mulk. Lebih lanjut, pukul 02.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah.
"Diduga dari sabetan senjata tajam, korban di RS Al Mulk tidak dapat diselamatkan karena kehabisan darah. Mengalami luka robek di bagian pangkal paha sebelah kiri. Pukul 02.30 WIB korban sudah dinyatakan meninggal," ujarnya.
4. Polisi Menemukan Pesan WA Berisi Janjian Tawuran
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan menduga korban tewas dalam peristiwa tawuran antar pelajar. Hal itu diperkuat dengan isi pesan WhatsApp Group yang menyatakan adanya janjian tawuran.
"Ya dari hasil penyelidikan kita, bahwa korban dalam grup WA itu janjian. Janjian akan melakukan tawuran ini," ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Ditanya soal rencana autopsi korban, Ari mengatakan, korban tidak akan diautopsi karena penyebab kematian sudah diketahui secara pasti. Pihaknya juga sudah koordinasi dengan dokter forensik RSUD Syamsudin SH.
"Dugaan tawuran antar pelajar. Kita akan menyelidiki dan akan proses secara prosedural. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memperdalam dugaan-dugaan ke arah pelaku," sambungnya.
5. Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Polisi masih menyelidiki kematian A (17), pelajar yang tewas dibacok saat tawuran antar pelajar SMK swasta di Kabupaten Sukabumi. Sembilan saksi diperiksa termasuk teman-teman korban yang berada di tempat kejadian perkara.
Diketahui, peristiwa dugaan tawuran antar pelajar itu terjadi di Jalan Pelabuhan II, Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada dini hari ini, Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 02:00 WIB. Video korban yang bersimbah darah tersebar luas di media sosial.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, kasus tersebut masih didalami pihak kepolisian. Dia sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengarah pada terduga pelaku.
"Ini masih mendalami kurang lebih dari pihak keluarga dua orang, masyarakat tiga orang, kemudian kita juga mendalami daripada teman-teman korban ada 4 orang," kata Ari kepada detikJabar di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (9/8/2023).
6. Saksi Melihat Ragam Senjata Tajam
Kepolisian juga mendalami dugaan keterlibatan alumni sekolah dalam aksi tawuran itu. Para terduga pelaku disebut menggunakan senjata tajam jenis celurit dan gobang.
"Masih kita dalami (keterlibatan alumni) kalau kita sudah mengamankan para pelaku dengan keterangan saksi dan alat bukti yang ada akan kita sampaikan. Informasi dari masyarakat menggunakan celurit, gobang, ada masyarakat yang melihat," Kapolres Ari.
Akibat peristiwa itu, korban A (17) mengalami luka bacok di pangkal paha kiri. Ia ditemukan terkapar bersimbah darah dan dibawa oleh teman-temannya menggunakan sepeda motor.
7. Tangis Haru Keluarga Pecah
Tangis pecah terdengar di RSUD Al-Mulk. Terlihat beberapa keluarga, rekan dan kekasih korban berkumpul di luar ruangan. Seorang wanita yang disebut sebagai kekasih korban bahkan nangis histeris hingga sempat pingsan.
Eden (42), selaku ayah korban mengatakan, mendapatkan kabar dari Polsek Cikembar jika anaknya masuk rumah sakit akibat berkelahi. Dia mengaku tak mengetahui secara pasti kejadian yang menimpa anaknya.
"Tadinya berkelahi, saya juga nggak tahu pasti kejadiannya. Saya tahu laporan dari Polsek saja," kata Eden kepada detikJabar di RSUD Al-Mulk.
8. Korban Tidak Berpamitan
Eden mengatakan, korban tak berpamitan saat keluar rumah. Hanya saja, kata dia, ia sempat melarang anaknya keluar rumah dan direspons oleh korban.
"Keluar rumah nggak pamit. Saya juga sudah larang supaya nggak keluar, iya katanya, tapi saya juga nggak tahu dia pergi kemana, nggak pamit," ujarnya.
"Jam 02.30 pagi dapat kabar sudah di sini. Kondisi sudah nggak ada (meninggal dunia). Luka bacok di bagian paha dalam," sambung Eden lirih.
Pihak keluarga korban menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Korban tak diautopsi dan akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) dekat rumahnya di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
(sya/yum)