Keberanian dan Perjuangan yang Tersemat di Jalan Mochtar Obing Sukabumi

Keberanian dan Perjuangan yang Tersemat di Jalan Mochtar Obing Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 09 Agu 2023 07:01 WIB
Jalan Mochtar Obing Trip
Jalan Mochtar Obing Trip (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Jalan merupakan salah satu infrastruktur pendukung mobilitas masyarakat. Tak jarang, penamaan jalan (toponimi) seringkali menyimpan cerita.

Di Kota Sukabumi, banyak nama jalan menggunakan nama pahlawan baik itu pahlawan nasional dan pahlawan lokal. Misalnya seperti Jalan R.H Syamsudin yang namanya diambil dari Wali Kota Sukabumi periode 1945-1947. Kemudian ada Jalan Ahmad Sanusi yang diambil dari nama pahlawan nasional.

Kali ini, detikJabar akan mengulas sebuah nama jalan yang cukup unik karena hanya memiliki panjang kurang lebih 210 meter. Nama jalan itu, yakni Jalan Mochtar Obing Trip. Lalu bagaimana cerita sosok Mochtar Obing hingga namanya diabadikan sebagai nama jalan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mochtar Obing adalah sosok pahlawan Sukabumi yang memiliki keberanian di usia muda. Dia menjadi pelajar yang berada di garis depan saat perang Bojongkokosan.

"Dalam pertempuran Bojongkokosan, Mochtar turut bertempur dengan batalion pimpinan Sambik yang mencegat pasukan Inggris dari jalur Cibadak hingga Kota Sukabumi tepatnya di sekitar Degung Talang," kata Irman Firmansyah, penulis buku Soekaboemi The Untold Story saat berbincang dengan detikJabar beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

"Rekannya yang lain yaitu Aminta Azmali dan Ojong Bantamer tewas dalam bentrokan di Karang Tengah dan Talang Degung. Mochtar Obing selamat dan melanjutkan pertempuran," sambungnya.

Pasca pertempuran Bojongkokosan, terjadi reorganisasi tentara pelajar. Laskar-laskar rakyat pun banyak bermunculan saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Mochtar yang saat itu duduk di bangku SMP, tergabung dalam Tentara Indonesia Pelajar (Trip).

Trip Batalion I Jawa Barat cabang Sukabumi terbentuk pada April 1947. Penyerahan pucuk kepemimpinan diserahkan oleh Kaliwarang kepada Sayuti Wijaya.

"Terbentuklah kompi-kompi Trip Sukabumi yaitu Kompi I SMPN Sukabumi (SMP I), Kompi II Sekolah Pertanian Sukabumi dan Kompi III sekolah Teknik," kata Irman.

Usai pembentukan laskar pelajar tersebut, mereka semakin bergerilya di beberapa daerah yaitu Gekbrong, Maseng dan Cibeber saat bentrok dengan tentara Belanda. Para pejuang sudah mengendus rencana agresi Belanda, terutama pasca pembentukan negara pasundan.

"Karena sudah tersiar kabar bahwa Belanda akan melakukan serangan besar-besaran di Bulan Mei 1947. (Namun) faktanya Belanda melakukan agresi pada tanggal 27 Juli 1947," ucapnya.

Menurut cerita, Mochtar Obing tertembak di sekitar Degung saat menyergap pasukan Belanda. Namanya kemudian diabadikan pada nama jalan Mochtar Obing Trip. Meskipun jalannya pendek, akan tetapi hasil pengorbanannya sangat panjang dan bisa kita nikmati hingga saat ini.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads