Fenomena aneh dirasakan warga di Kota Tasikmalaya. Saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut, air ternyata hanya turun ke satu rumah warga di sana.
Fenomena ini dirasakan rumah seorang warga di Kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya bernama Deni. Berikut fakta-faktanya dirangkum detikJabar:
1. Hujan Hanya Terjadi di Rumah Deni Selama Satu Jam
Sabtu (5/8/2023) pagi saat rumah tetangganya kering, tempat tinggal Deni justru basah kuyup diguyur hujan. Salah seorang warga bernama Titing (58), kemudian menyadari fenomena aneh ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, hujan deras saat itu turun hanya di lokasi dengan luas sekitar 8x3 meter dari pukul 05.00-06.00 WIB. Ia pun bisa menyadari hal tersebut saat itu selepas salat Subuh dia berniat membeli telur ke warung.
Namun, baru beberapa langkah berjalan sambil memayungi diri, Titing kebingungan. Ternyata hujan deras hanya di depan rumahnya saja. "Saya kaget, pas lihat ke langit cerah, tapi ini ada hujan cuma sedikit," kata Titing.
2. Warga Berbondong-bondong Melihat Sendiri
Segera dia memberi tahu keluarga kakaknya tentang apa yang tengah disaksikan. Keluarga kakaknya pun sempat kaget, mereka berhamburan keluar rumah.
Seketika itu warga berdatangan menyaksikan fenomena alam yang tergolong langka ini. Mayoritas dari mereka hanya bisa tertegun sambil mengucap istighfar. "Hanya sedikit yang merekam video. Semua ngahuleng (tertegun) sambil membaca istigfar, saya juga sampai merinding melihatnya," kata Titing.
3. Langit Terlihat Indah dan Hujan Berhenti Mendadak
Hal lain yang membuat warga takjub, saat itu langit terlihat cerah. Cahaya matahari yang baru terbit membuat langit di daerah itu terlihat indah. "Jadi terlihat cahaya merah di langit yang turun hujan, kalau warga yang jauh katanya melihat ada pelangi," kata Titing.
Hujan lokal itu akhirnya berhenti setelah hari semakin terang. Hujan deras itu menurut warga berhenti secara mendadak.
"Sekitar jam 06.00 WIB berhenti langsung, biasanya kan mengecil dulu, gerimis dulu baru berhenti. Ini mah ngagebret (deras) langsung reup (setop)," kata Titing.
4. Hujan Lokal Dianggap Berkah
Dia berharap kejadian hujan lokal tersebut membawa berkah bagi diri dan keluarganya, mengingat pasca kejadian tersebut banyak asumsi yang beredar di masyarakat. "Sempat khawatir takut pertanda ada apa-apa gitu, tapi yakin sih yang namanya hujan itu adalah berkah," kata Titing.
5. BMKG Anggap Wajar Fenomena Hujan Lokal
BMKG pun memberikan penjelasan soal ini. Kondisi itu disebut sebagai fenomena hujan lokal. Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, fenomena hujan dengan skala sangat lokal lazim terjadi di musim kemarau.
Fenomena hujan jenis ini disebut terjadi karena disebabkan awan single cell yang terbentuk di suatu area atau wilayah. "Awan hujan biasanya bergerak di atas sebuah wilayah dan melepaskan kelembaban saat mereka pergi dalam bentuk hujan. Bangunan dan struktur lainnya dapat memblokir kejadian hujan, sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan," katanya, Minggu (6/8/2023).
Lantaran fenomena ini lazim terjadi di musim kemarau, cahaya matahari bisa memainkan peran dalam skenario ini dengan cara menguap kelembaban dari satu sisi jalan. Sehingga, tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh oleh cahaya matari terjadi curah hujan.
Ia pun mengimbau masyarakat tidak perlu panik terkait dengam fenomena hujan dalam skala sangat lokal tersebut. Ia turut mengimbau warga untuk mengakses semua informasi yang disediakan BMKG, BPBD dan Basarnas. "Kondisi ini tidak berkaitan dengan prekursor bencana lainnya, dan mohon disikapi dengan tenang dan tidak panik," pungkasnya.
(aau/mso)