Sering Terjebak Macet, Warga Cianjur Butuh Akses Jalan Tol

Sering Terjebak Macet, Warga Cianjur Butuh Akses Jalan Tol

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 07 Agu 2023 16:30 WIB
Potret kemacetan di jalur Puncak
Potret kemacetan di jalur Puncak (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Kondisi arus lalu lintas yang kerap menimbulkan kemacetan dikeluhkan warga Cianjur. Mereka membutuhkan akses jalan tol agar tak terjebak macet bila ke Jakarta maupun ke Bandung.

Belakangan pemerintah pusat berencana untuk membangun dua ruas jalan tol menuju ke Cianjur. Dua ruas jalan tol tersebut ialah Tol Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung (Bosuciba) yang merupakan terusan dari Tol Bocimi dan Jalan Tol Puncak dari Bogor menuju Cianjur di kawasan Puncak. Warga pun berharap rencana itu terealisasi.

Terusan Tol Bosuciba rencananya dibangun setelah Seksi II dan III tol Bocimi diselesaikan. Tol tersebut nantinya melintasi Cianjur hingga ke Padalarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Jalan Tol puncak kabarnya dibangun sepanjang 51 kilometer yang Nantinya akan melintas dari Caringin, Megamendung, hingga Cianjur. Tol ini akan menjadi alternatif untuk mengatasi kemacetan, terutama di kawasan Puncak.

Ujang Muhammad (27) warga Kecamatan Warungkondang, mengatakan jalan tol tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Cianjur. Sebab selama ini Kota Santri terjebak kemacetan di dua arus utama.

ADVERTISEMENT

"Mau ke Bogor dan Jakarta sering terjebak macet di Puncak. Ke Bandung juga terjebak macet dari Ramamandala hingga Padalarang. Apalagi kalau akhir pekan, macetnya bisa berjam-jam," kata dia, Senin (7/8/2023).

Menurutnya dengan keberadaan tol tersebut, akses menuju Cianjur ke Jakarta dan Bandung, ataupun sebaliknya bisa lebih cepat.

"Kalau ada pekerjaan ke luar kota bisa cepat. Begitu juga warga luar kota ke Cianjur tidak lagi macet kalau ada jalan tol," kata dia.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan keberadaan jalan tol akan menjadi solusi kemacetan di Jalur Puncak ataupun Jalur Bandung. Hal itupun dapat membangkitkan kembali wisata Cianjur yang nyaris mati suri akibat kemacetan.

"Cianjur ini banyak destinasi wisata yang potensial, bahkan banyak warga luar kota yang ingin ke Cianjur. Tapi selalu terjebak macet di Puncak, begitu juga di Jalan Raya Bandung. Jadinya seolah kurang peminat, padahal masalahnya di kemacetan. Tapi kalau ada jalan tol, itu akan jadi alternatif dan solusi kemacetan. Wisata akan bangkit karena wisatawan bisa dengan cepat untuk ke Cianjur," kata dia.

Namun, Herman berharap pembangunan jalan tol tersebut tidak sekadar wacana dan dapat segera direalisasikan. Pasalnya selama ini pembangunan jalan alternatif menuju Cianjur belum satupun yang terealisasi.

"Rencana pembangunan jalan alternatif kan sering muncul. Mulai dari Puncak II, Tol Bosuciba, dan yang terbaru Tol Puncak. Sampai sekarang Jalur Puncak II belum ada kejelasan. Dan sebenarnya tol Bosuciba juga perencanannya sudah sejak lama tetapi belum terealisasi. Makanya saya berharap jalur-jalur alternatif itu memang diseriusi sekarang," kata dia.

Herman menambahkan Pembangunan Jalur Puncak II sebenarnya akan lebih realistis dan dapat menjadi opsi utama, jika nantinya Jalan Tol Puncak atau Jalan Tol Bosuciba terkendala pembebasan lahan.

"Pembangunan jalan tol itu kerap terkendala di pembebasan lahan. Apalagi seperti kita ketahui, tanah di Jalur Puncak itu sudah mahal. Kalau memang nanti kendalanya di pembiayaan pembebasan lahan, saya kira lebih baik tuntaskan pembangunan Jalur Puncak II dan nantinya jalur tersebut dijadikan Tol. Karena urusan pembebasan lahan sudah berproses dari dulu, biayanya tidak akan terlalu mahal. Tapi saya harap yang terbaik saja," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads