Permintaan Pedagang Pasar Sadang Serang Pascakebakaran

Permintaan Pedagang Pasar Sadang Serang Pascakebakaran

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 07 Agu 2023 14:20 WIB
Plh Wali Kota tinjau dan diskusikan pasca Pasar Sadang Serang kebakaran
Plh Wali Kota tinjau dan diskusikan pasca Pasar Sadang Serang kebakaran (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Kebakaran terjadi di Pasar Sadang Serang pada (4/8/2023) malam. Api menghanguskan sekitar 170 kios di pasar di Jl. Masjid An'nur No.9, Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung itu.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna Senin (7/8/2023) pagi pun melakukan kunjungan ke pasar Sadang Serang pasca kebakaran. Saat melakukan monitoring, ia langsung disambut oleh puluhan pedagang pasar.

Di TKP, ia melihat sisa lapak pedagang yang sudah hangus masih ditemukan ada kepulan asap yang masih tersisa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai janji kita, hari ini kita koordinasi dengan Polrestabes bagaimana menyikapi musibah kemarin, kebakaran yang melanda 170 pedagang di sini. Hari ini saya lihat masih ada potensi asap. Saya khawatir masih ada bara api. Saya mintakan ke Diskar untuk segera lakukan pendinginan terlebih dahulu, hari ini harus sudah aman dan tidak ada lagi bara api. Setelah itu, kita sinergi dengan petugas Inafis yang akan hadir," kata Ema.

Tak selang beberapa lama, sekitar pukul 09.15 WIB, satu unit armada mobil pemadam tiba di Pasar Sadang Serang. Pendinginan pun dilakukan di beberapa titik yang diduga ada bara api.

ADVERTISEMENT

Ema menyebut para pedagang juga menyampaikan suaranya. Mereka menolak upaya yang telah diambil Pemkot Bandung yakni menyiapkan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) di terminal Sadang Serang.

"Setelah kami langsung berdiskusi, para pedagang ternyata tidak mau ada TPPS. Hal yang diinginkan oleh mereka itu percepatan penarikan police line. Kita coba akomodir, tapi tentu tetap harus hormati SOP dari instansi lain, yakni Inafis Kepolisian," ucap Ema.

Ia tak bisa memberi batas waktu kapan garis polisi akan ditarik. Pastinya, pihaknya ingin segera bisa merealisasikan keinginan para pedagang namun tetap bergerak sesuai dengan regulasi dan SOP yang ada.

"Karena pendinginan juga perlu waktu. Saya ingin secepatnya. Inafis juga hari ini berbarengan. Jangan dipatok, rasional saja kalau hari ini selesai memungkinkan atau tidak? Jadi kita berikan garansi keamanan dulu. Jangan sampai berdagang berlangsung tapi kondisinya tidak aman," tutur Ema.

Pedagang pasar yang diwakili Paguyuban Pedagang Pasar Sadang Serang, Aris Hermansyah, meminta polisi agar segera bertindak cepat dan mencopot tanda garis polisi.

"Terima kasih Pemkot Bandung untuk lanjutannya. Kami tetap ikhlas nggak pengen tahu penyebabnya, hanya kami mohon ke Polrestabes agar bisa bebersih mandiri dan berjualan di kios masing-masing. Kami menolak TPPS, bahkan sejak hari Sabtu. Karena hati kami ada di kios masing-masing. Kita nggak dapet jiwa jualannya, butuh sabar dan mood untuk berjualan sambil mengumpulkan modal untuk membangun kembali," kata Aris.

Bahkan ia pun menjelaskan bahwa para pedagang siap kalau pun nanti Pemkot belum kunjung memberikan subsidi untuk pembangunan ulang kios di pasar.

"Kalau seandainya tidak ditanggung Pemkot, kami siap membangun mandiri tapi tentunya sesuai aturan Pemerintah karena tidak ingin disalahkan. Kami juga akan koordinasi dengan standar pembangunan pasar selanjutnya. Tapi kalau ada subsidi pasar kami alhamdulillah sekali pasti akan bagi rata untuk pembangunan kios tadi," kata Aris.

Ia menambahkan, jika Kepolisian sudah bisa membuka garis polisi, maka para pedagang siap untuk membantu petugas DLHK, Dinas Kebakaran, dan PD Pasar untuk membersihkan puing-puing sisa pasar bersama.

"Ketika bebersih itu kami sudah menyiapkan SOP teknisnya. Pihak yang masuk ke dalam itu hanya boleh pedagang pemilik kios. Ketika dia bawa saudara atau temannya itu kita larang karena sudah ada petugas lain yang membantu," lanjutnya.

(aau/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads