Jabar Sepekan: Pasar Sadang Serang Terbakar hingga Polemik Kegiatan Syiah

Jabar Sepekan: Pasar Sadang Serang Terbakar hingga Polemik Kegiatan Syiah

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 06 Agu 2023 20:46 WIB
Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, kebakaran, Jumat (4/8/2023).
Kebakaran Pasar Sadang Serang Bandung (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat dalam sepekan ini. Heboh aliran sesat di Bandung hingga kebakaran hebat hanguskan Pasar Sadang Serang.

Berikut rangkumannya di Jabar Sepekan:

Menanti Ridwan Kamil Laporkan 89 Pemalsu Data PPDB

Pemprov Jabar menemukan 89 dugaan pemalsuan data dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023 di Jawa Barat. Atas temuan kecurangan itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berencana akan lakukan pelaporan kepada pihak kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kang Emil sapaan karib Ridwan Kamil menyebut, kasus pemalsuan data itu PPDB sudah masuk pada ranah pidana. "80-an (data terbaru 89) kasus pemalsuan PPDB akan dilaporkan ke kepolisian," kata Kang Emil dalam unggahan Instagramnya, Selasa (1/8).

Menurut Kang Emil, PPDB tahun ini diwarnai pembatalan keikutsertaannya 4.791 siswa dalam pelaksanaan PPDB SMA/SMK. Ketegasan itu dilakukan karena ditemukan pemalsuan data persyaratan.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah batalkan 4791 calon siswa yang mecoba mengelabui domisili," ujarnya.

Modus kecurangan yang ditemukan yakni modus mengedit secara elektronik QR code Kartu Keluarga yang link nya masuk ke website dukcapil palsu.

"Sehingga data yang dicek panitia PPDB seolah-olah alamatnya dekat dengan sekolah. Padahal tidak," tuturnya.

"Ini akan dilaporkan ke kepolisian karena sudah masuk ranah pidana. Mengedit secara elektronik Kartu Keluarga sama dengan memalsukan dokumen negara," tambah Kang Emil.

Kepala Biro Hukum dan HAM Pemprov Jabar Teppy Wawan Dharmawan menjelaskan, pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan aparat penegak hukum (APH), sambil menunggu perapihan data terkait pemalsuan yang masih dilakukan Disdik Jabar.

"Pertama yang dilakukan koordinasi dengan APH, kan kita belum bisa menyatakan ini teh bener ga ada pidananya atau apanya, terhadap data nanti yang kita lihat, kita koordinasikan barulah nanti didapatkan kesimpulan," kata Teppy saat dihubungi, Rabu (2/8).

Sementara itu, Kadisdik Jabar Wahyu Mijaya mengatakan, dari hasil evakuasi pihaknya ternyata peserta yang menggunakan data palsu bukan 80 orang, melainkan 89 orang. Kejadian ini ditemukan di 15 kabupaten kota di Jabar.

"Kami sampaikan bahwa tim Pemprov Jabar sudah mencoba mengkaji, kalau kami kemarin menemukan 4.791, sekarang menemukan 89 kasus yang diduga menggunakan dokumen tidak asli (palsu)," ujarnya dikonfirmasi, Kamis (3/8) lalu.

Heboh Kegiatan Keagamaan Dinarasikan 'Sesat' di Bandung

Jagat maya di Kota Bandung dihebohkan dengan narasi sebuah kegiatan ritual keagamaan yang dinilai tidak umum untuk disaksikan. Usut punya usut, ritual tersebut ada hubungan dengan ritual yang dilakukan kelompok Syiah.

Dari rekaman video yang beredar, ritual keagamaan tersebut tersebar di media sosial TikTok, Instagram, hingga Twitter. Beberapa warganet banyak yang merasa aneh atas ritual itu lantaran baru pertama kali menyaksikannya.

Kapolsek Sukasari Kompol Darmawan memberi penjelasan terkait kegiatan itu. Menurutnya, ritual keagamaan itu dilakukan kelompok kebudayaan yang terletak di wilayah Gegerkalong, Kota Bandung, pada Jumat (28/7) malam.

"Itu kegiatan terkait Malam Asyura yang dilakukan kabuyutan. Nah sebenarnya, acara kegiatan kabuyutan itu tidak ada masalah, mereka dilakukan di padepokan," kata Darawan, Senin (31/7).

Akar permaslahan muncul, timbul saat kelompok kebudayaan ini menggelar acaranya di dalam masjid. Akhirnya, masjid yang digunakan sebagai tempat ritual keagamaan pada malam itu ramai didatangi sekelompok orang.

Polisi kemudian turun tangan untuk mencegah adanya hal yang tidak diinginkan. "Cuma yang jadi masalah mereka melakukan kebudayaan di masjid. Nah ada kelompok lain yang kurang sependapat, makanya mereka meminta supaya kegiatan tersebut dihentikan," jelas Darmawan.

"Jadi mereka kurang setuju kegiatan kebudayaan dilakukan di masjid. Temen-temen itu pada saat aksi kita sekat, mereka orasi sampai jam 10 dan kita beri penjelasan. Alhamdulillah situasi kondusif. Mereka kemudian pulang dan kegiatan kabuyutan selesai 1 jam, jam 9 malam udah beres," tambahnya.

Terpisah, Ketua DPD Ahlulbait Indonesia (ABI) Kota Bandung Rustana Adhi menuturkan jika video viral yang tersebar di medsos itu memang dilakukan di tempat Husainiyah atau tempat kajian dan pengajian Syiah. Ritual tersebut berupa Maktam sebagai bentuk kedukaan atas syahidnya Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib.

"DalamMaktam, ada pembacaan syair-syair duka, tepuk dada, itu bentuk ekspresi kedukaan kami untuk ImamHusain. Nah kalau gelap dan lampunya merah, itu memang sebagai bentuk kegiatan kami supaya khusyuk, supaya menjiwaidukanya ImamHusain ketika di peristiwaKarbala," jelasRustana.

Kecelakaan Beruntun Tewaskan 2 Orang

Dua orang tewas dalam insiden kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (2/8). Sopir truk tronton yang menabrak delapan kendaraan SRW (41) kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

SWF ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh Satlantas Polres Cianjur.

"(Sopir truk tronton) sudah ditetapkan jadi tersangka. Sebelumnya SRW diperiksa secara intensif di Mapolres Cianjur. Kami juga periksa sejumlah saksi," kata Kasatlantas Polres Cianjur AKP Anaga Budiharso, Kamis (3/8) lalu.

Agna mengungkapkan, SWF dijerat dengan pasal 310 ayat 4 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan.

"Dijerat pasal tersebut karena memang tidak ditemukan unsur kesengajaan. Sekarang sopir tronton tersebut juga sudah ditahan di Mapolres Cianjur," ungkapnya.

Menurutnya, truk tronton bernomor polisi B 9863 LM setelah dilakukan pengecekan oleh petugas Dinas Perhubungan, didapati rem pada truk tronton tersebut tidak berfungsi.

Menurut Agna, kejadian kecelakaan lalu lintas itu diduga disebabkan kurangnya perawatan rutin atau servis berkala.

"Didapati jika pada roda sumbu kedua terdapat rembesan, terdapat celah rem sebelah kiri karena kurang perawatan. Sehingga tidak berfungsi dengan baik," jelasnya..

Kecelakaan lalu lintas ini terjadi bermula ketika truk tronton bermuatan air mineral dalam kemasan melaju dari arah Sukabumi menuju Bandung.

Namun di Jalan Perintis Kemerdekaan tepatnya di depan SPBU Jebrod, truk tronton yang melaju dengan kecepatan tinggi itu mengalami remblong dan menabrak truk hingga menghantam tiang listrik.

Usai menabrak truk, tronton tersebut tetap melaju sejauh 750 meter melalui trafficc light di persimpangan Pasirhayam. Selain itu, sekitaran Kampung Cisarua, Desa Sukamaju, truk kembali menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya.

Kawanan Buaya Muncul di Danau Habibie

Kawanan buaya muara mendadak muncul di Danau di Danau Habibie, Kabupaten Sukabumi. Penemuan satwa ini menghebohkan warga dan membuat resah dan was-was.

Buaya itu muncul di danau yang berada di Kampung Pasir Kaung, Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, membuat resah warga. Video kemunculan buaya itu viral si medsos, Senin (31/7) lalu.

Area danau itu memiliki luas sekitar 6-7 hektar dan merupakan lahan pribadi milik Haji Utom atau warga kerap menyebutnya Haji Habibie.

Warga sekitar, Dude Dahlan (39) mengatakan buaya itu kerap menampakan diri setiap hari dan terekam kamera CCTV.

"Itu munculnya kemarin lalu terekam kamera, karena memang sekarang-sekarang buaya itu sering muncul setiap hari. Kadang pagi, siang, sore bahkan malam hari," katanya kepada detikJabar, Selasa (1/8).

Dude mengungkapkan, kemuncula buaya itu membuat resah warga karena air di danau itu kerap dimanfaatkan, apalagi di musim kemarau seperti saat ini.

"Kalau harapan warga, buaya ini bisa segera ditangani petugas. Karena ketika musim kemarau, banyak warga yang menggunakan air danau untuk kebutuhan air bersih. Ada juga yang beraktivitas mencuci di sekitaran danau, apalagi ketika sumur warga kering," ungkap Dude.

Kini masyarakat juga ketakutan dengan seringnya kawanan buaya tersebut menampakkan diri. Apalagi hewan itu juga beberapa kali memangsa ternak warga.

"Masyarakat takut karena sering nampak, masyarakat takut namanya hewan buas karena buaya ini semakin sering muncul tiap waktu," tutur Dude.

Dia menambahkan, jumlah buaya lebih dari satu. Tapi Dude sendiri melihat ada tiga ekor yang berenang beriringan.

"Buaya yang kelihatan kata orang-orang sampai 5 bahkan katanya 9. Saya melihat dengan mata sendiri kemunculan tiga ekor sekaligus yang satu sampai tiga meter yang lain-lain kurang dari itu," tuturnya.

Bahkan, menurut Dude tak ayal ternak miliknya menjadi santapan kawanan buaya tersebut. "Yang saya kejadian hari Jumat kemarin, total ada sekitar 3 ekor kambing peliharaan warga yang disantap," pungkasnya.

179 Lapak Hangus, Pemkot Siapkan Pasar Sementara

Insiden kebakaran dahsyat melanda Pasar Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. 179 lapak milik pedagang hangus dalam kejadian ini.

"Laporan sementara dari 416 Los, kurang lebih 179 Los yang terbakar," kata Sekretaris Diskar PB Kota Bandung Iwan kepada detikJabar, Sabtu (5/8).

Menurut Iwan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Tidak ada korban jiwa dan pihaknya juga belum dapat memastikan kerugian akibat kebakaran ini.

"Korban jiwa tidak ada. Sempat ada yang kekurangan oksigen tiga orang, tapi aman (tertangani)," katanya.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, meski proses pemadaman dan pendinginan api telah usai, masih ada proses olah TKP yang harus dilakukan pihak kepolisian, sehingga pihaknya harus menyiapkan pasar sementara.

"Kita sudah mencoba gerak cepat. Alhamdulillah penanganan apinya sudah selesai, pendinginannya sudah selesai. Meski begitu, ada prosedur lain yaitu pemeriksaan kepolisian (INAFIS) untuk memastikan penyebab kebakaran," kata Ema dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Minggu (6/8/2023).

Ema mengungkapkan, ada dua alternatif lokasi pasar sementara yakni di sekitar halaman terminal atau di sekitar rumah susun Sadang Serang.

"Hari Senin kami akan ke lapangan. Insyaallah setelah upacara bendera kami akan ke sana. Saya akan pimpin tim Pemkot Bandung. Ada Damkar dan ada Disciptabintar yang nantinya akan melakukan pengukuran untuk mengakomodasi 170 lapak. Nanti akan dibuatkan non permanen untuk sementara," ungkap Ema.

"Yang jelas para pedagang tidak bertambah beban. Itu urusan kami, selama tempatnya di sana," tambah Ema.

Halaman 2 dari 2
(wip/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads