Hendra Raup Cuan Manis dari Pekerjaan Warisan Turun Temurun

Serba-serbi Warga

Hendra Raup Cuan Manis dari Pekerjaan Warisan Turun Temurun

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 05 Agu 2023 11:30 WIB
Hendra pedagang pernak-pernik kemerdekaan di Indramayu
Hendra pedagang pernak-pernik kemerdekaan di Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Bulan Agustus menjadi momen tersendiri bagi pedagang pernak-pernik khas kemerdekaan Republik Indonesia. Penjualannya pun ada yang berkeliling hingga menetap di pinggir jalan.

Meriahnya merah putih itu pun mewarnai suasana lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Indramayu. Hampir di sepanjang tepi jalan dipenuhi pedagang bendera dan hiasan kemerdekaan.

Salah satunya Hendra (35), warga asal Cirebon yang sudah sepuluh tahun menjadi pedagang pernak-pernik kemerdekaan. Pria anak tiga itu rela menetap sementara untuk menjajaki barang dagangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah sepuluh tahun ini saya jualan bendera di Indramayu. Dulu tahun 2008 pernah di Jakarta tapi karena sudah banyak jadi pilih Indramayu," kata Hendra ditemui detikJabar, Jumat (4/8/2023).

Diceritakan Hendra, usaha hiasan serba merah putih ini merupakan warisan turun-temurun. Usaha ini sudah dilakoni dari kakek diturunkan ke bapaknya hingga kini diikuti kelima saudaranya.

ADVERTISEMENT

"Ya jualan pernak-pernik turun temurun dari kakek, bapak, kakak juga, adik saya juga jualan seperti ini. Saya anak ke 9 dari 13 bersaudara. Ada 5 orang yang ikut jejak orang tua," ungkapnya.

"Dulu kakek pakai gerobak dorong paling lebih jualan bendera aja sama tiang bambu," imbuh Hendra.

Untuk menjual aneka merah putih, Hendra pun harus bekerjasama apik dengan istrinya. Hal itu agar pabrik emping melinjo sebagai usaha kesehariannya di Majalengka tetap berjalan.

Tak hanya itu, modal usaha pabrik emping atau tabungan keluarga nya ia keluarkan demi meraup untung lebih dengan menjadi pedagang pernak-pernik kemerdekaan. Tak tanggung ia pun sudah mengeluarkan belasan juta rupiah untuk belanjakan barang dagangannya.

"Modal awal itu dari pribadi kadang tabungan dipakai dulu. Berani spekulasi karena pasti kembali," ujarnya.

Hendra mengaku dalam sehari penjualan pernak-pernik kemerdekaan ini bisa meraup omset hingga Rp3 juta. Jika di kalkulasikan, keuntungan bersih diterima Hendra dalam sebulan bisa mencapai maksimal Rp20 juta. Sehingga, lanjut Hendra, hasil jualan bendera bisa menambah modal usaha pabrik emping nya.

"Tujuannya pertama untuk nutupin modal awal aja. Lebih untuk ke permodalan pabrik emping (UMKM)," kata Pria yang memiliki tiga orang anak tersebut.

(yum/yum)


Hide Ads