Sebanyak dua kecamatan di Kota Sukabumi mengalami krisis air bersih selama musim kemarau. Kedua kecamatan itu, yakni Kecamatan Baros dan Lembursitu.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik.
Dia mengatakan, pihaknya sudah mewanti-wanti masyarakat terkait ancaman kekeringan hingga kesulitan air bersih selama musim kemarau. Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau bakal berlangsung sejak Mei hingga akhir Agustus 2023 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua wilayah yang setiap kemarau mengalami kesulitan air bersih, yakni Kecamatan Baros dan Lembursitu. Sebab itu, kami mengarahkan kelurahan agar mensosialisasikan kepada warga terkait waspada musim kemarau, terutama dalam hal bencana kebakaran dan kekurangan air bersih," kata Novian kepada awak media, Rabu (2/8/2023).
Dia mengatakan, Kecamatan Baros dan Lembursitu memiliki luas masing-masing 558,21 hektare dan 1070,16 hektare. Wilayah Lembursitu termasuk kawasan terluas berdasarkan data yang dimiliki BPBD Kota Sukabumi.
Lebih lanjut, untuk menanggulangi bencana kekeringan dan krisis air bersih, BPBD akan berkoordinasi dengan PDAM maupun Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi.
"Untuk antisipasi kesulitan air bersih kami koordinasi dengan PDAM. Sementara, antisipasi kekeringan kami juga koordinasi dengan DKP3," ujarnya.
Selain itu, BPBD juga akan menyosialisasikan kepada masyarakat terkait aktivitas menghemat air bersih. Kemudian jika masyarakat mengalami kesulitan air bersih, pihaknya mengimbau agar segera melaporkan ke BPBD untuk ditindaklanjuti.
"Kami juga mengkoordinasikan ke instansi yang memiliki sarana dan prasarana dalam membantu suplay air bersih. Apabila mengalami kesulitan air bersih warga bisa segera melaporkannya kepada pemerintahan setempat," tutupnya.
(mso/mso)