Ini Rencana Ridwan Kamil Setelah Masa Jabatan Gubernur Berakhir

Ini Rencana Ridwan Kamil Setelah Masa Jabatan Gubernur Berakhir

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 02 Agu 2023 13:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

DPRD Jawa Barat telah mengumumkan usulan pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2018-2023. Itu artinya, jabatan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum tinggal menghitung hari lagi.

Pada 5 September 2023 nanti, jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur selesai. Setelah itu, Ridwan Kamil dipastikan akan 'menganggur'. Itu karena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baru akan digelar pada akhir 2024 mendatang.

Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga belum menentukan langkah politik setelah masa jabatannya selesai. Namun, dia dihadapkan oleh dua pilihan, antara kembali maju di Jabar untuk periode kedua, atau mencari tantangan baru dengan maju Pilkada DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas apa yang bakal dilakukan Emil setelah jabatannya sebagai Gubernur Jabar selesai nanti?

Kang Emil mengatakan, ingin menikmati waktu dengan keluarga setelah 5 September nanti. Dia mengungkapkan, punya rencana untuk pergi keliling dunia dan beristirahat sejenak dari rutinitas padat yang biasa dijalani selama lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

"Saya mau pamit dulu mah keliling dunia dulu, 10 tahun tidak ke luar negeri yang sifatnya pribadi, dengan keluarga, bukan bade kemana tapi intinya mau jalan-jalan dulu, refreshing, istirahat," ucap Emil, Rabu (2/8/2023).

Menjadi Gubernur selama 5 tahun, Emil mengaku punya beberapa pencapaian yang paling dibanggakan. Salah satunya adalah pengentasan desa tertinggal di Jabar hingga reformasi birokrasi.

"Pencapaian yang paling dibanggakan mengenolkan desa miskin tertinggal dari 1.000an jadi 0 dalam waktu 4 tahun, kemudian reformasi birokrasi kita mendapat yang terbaik se-Indonesia itu kebanggaan," ujarnya.

"Dan juga menjaga ekonomi Jabar terbaik di Indonesia, juga investigasi, mengawal proyek infrastruktur besar, di zaman kami selesai Cisumdawu yang 12 tahun menunggu, selesai kereta api cepat yang akan diresmikan bulan depan, Kertajati bisa seaktif-aktifnya," lanjutnya.

Meski begitu, Emil tak menampik ada beberapa PR yang belum mampu terselesaikan di era kepemimpinannya. Salah satunya adalah soal transportasi publik hingga polemik Al-Zaytun.

"Masih banyak, mungkin transportasi publik perlu didorong lebih jauh karena tidak mudah. Organisasi juga baru dibentuk khususnya Bandung raya, lain-lain mayoritas berita baik, sedikit lagi Al-Zaytun," pungkasnya.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads