Kasus tabungan siswa SDN Pakemitan 1 dan SDN Pakemitan 3 Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya yang raib digondol mantan kepala sekolah memasuki babak baru.
Sebelumnya pihak kepala sekolah berinisial IS menjanjikan akan mengembalikan tabungan sekitar Rp 700 juta lebih itu pada 30 Juli 2023. Namun hingga Selasa 1 Agustus 2023 ini masalah itu belum tuntas.
Meski demikian pihak IS menunjukkan itikad baik dengan melakukan pembayaran sebesar Rp 200 juta serta menyerahkan sertifikat rumah dan tanah sebagai jaminan.
Hal itu diungkapkan oleh Dodi Kurniadi, koordinator orang tua siswa SDN Pakemitan 3. "Kemarin ada komunikasi, pihak terkait berembug disaksikan Muspika. Jadi ada pembayaran sekitar 26 persen dari total tabungan siswa. Ada pembayaran Rp 200 juta serta jaminan sertifikat rumah dan tanah," kata Dodi.
Dia mengatakan, adanya itikad baik ini membuat pihaknya mengurungkan sementara niat untuk membawa perkara ini ke jalur hukum. "Ya sementara ini melanjutkan penyelesaian secara kekeluargaan," kata Dodi.
Pihak IS, kata Dodi, berjanji akan menyelesaikan pembayaran hingga Desember 2023. Sementara uang 'cicilan' yang sudah dibayarkan untuk sementara dipegang oleh Kepala Desa. Uang Rp 200 juta yang sudah masuk, untuk sementara tidak dibagikan.
"Uang yang kemarin diterima, disimpan dulu di Pak Kuwu, sebagai pihak yang netral dan kami percayai. Kita harus bersabar dulu sampai uang terkumpul semuanya," kata Dodi.
Jika uang tersebut dibagikan sekarang khawatir malah membuat masalah baru atau menimbulkan gejolak di orang tua siswa.
"Ya kalau dibagi rata semua siswa, paling dapat Rp 200 ribuan, jadi lebih baik tunggu sampai terkumpul semuanya, dari pada menimbulkan masalah," kata Dodi.
Dia berharap pihak IS menepati janji pelunasan di akhir tahun ini, agar masalah tuntas. "Ya kita tunggu lagi sampai akhir tahun, sementara ini kami juga tak akan lapor polisi," kata Dodi.
Diberitakan sebelumnya, Ratusan orang tua siswa SD Negeri Pakemitan 3 dan SD Negeri Pakemitan 1, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya resah karena tabungan dengan nilai total lebih dari Rp 700 juta terancam raib. Diduga duit tersebut digelapkan mantan kepala sekolah.
Mantan Kepala Sekolah SDN Pakemitan 3 dan 1 berinisial IS akhirnya buka suara. IS mengaku akan bertanggungjawab dan berupaya mengembalikan duit tersebut.
"Terlebih dahulu saya menyampaikan permohonan maaf pada orang tua siswa khusus di SDN Pakemitan 1 dan 3, mungkin kemarin-kemarin belum bisa dikembalikan karena ada hal-hal. Intinya musibah dan kami harap para orang tua mohon bersabar. Walau memang selama ini dah sabar. Saya tidak kabur saya ada untuk upayakan semuanya," kata IS, Selasa (25/7/2023).
(mso/mso)