Bos Narkoba Los Lobos 'Pipo' Tertangkap Usai Palsukan Kematian

Kabar Internasional

Bos Narkoba Los Lobos 'Pipo' Tertangkap Usai Palsukan Kematian

Jilan Salsabila - detikJabar
Selasa, 18 Nov 2025 06:00 WIB
ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba. Foto: iStock
Bandung -

Salah satu pengedar narkoba paling dicari di Ekuador ditangkap pada hari Minggu (16/11/2025), setelah bertahun-tahun memalsukan kematiannya dan pindah ke Spanyol.

Melansir dari CBS News, Presiden Ekuador Daniel Noboa mengatakan bahwa Wilmer Chavarria, yang juga dikenal sebagai "Pipo," ditangkap di kota Malaga, Spanyol, dalam operasi gabungan dengan polisi Spanyol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah unggahan di sosial media X, Kepolisian Nasional Spanyol menampilkan foto Chavarria yang mengenakan pakaian olahraga hitam-hijau saat ia diamankan petugas menuju mobil patroli.

Chavarria diyakini sebagai pemimpin Los Lobos, sebuah kelompok penyelundup narkoba dengan sekitar 8.000 anggota yang baru-baru ini ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Presiden Noboa menyatakan bahwa Chavarria memalsukan kematiannya pada tahun 2021, mendapatkan identitas baru, dan pindah ke Spanyol. Dari sana ia mengoordinasikan pengiriman narkoba, memerintahkan pembunuhan, dan mengelola sindikat pemerasan terhadap tambang emas di Ekuador.

Penangkapan Chavarria terjadi bersamaan dengan pemungutan suara rakyat Ekuador dalam referendum empat bagian, di mana mereka akan diminta untuk memutuskan apakah konstitusi negara tersebut perlu diubah agar negara-negara asing dapat mengoperasikan pangkalan militer di Ekuador.

Presiden Noboa berpendapat bahwa reformasi ini diperlukan untuk meningkatkan kerja sama pemberantasan narkoba dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan memperketat tekanan terhadap para penyelundup.

Pada tahun lalu, Amerika Serikat menyatakan Los Lobos sebagai organisasi penyelundupan narkoba terbesar di Ekuador dan menjatuhkan sanksi kepada "Pipo".

Pejabat AS mengatakan bahwa Los Lobos awalnya muncul sebagai cabang kelompok pembunuh bayaran di dalam Los Choneros, yang kemudian tumbuh menjadi kekuasaan secara independen pada 2020 setelah pembunuhan pemimpin Los Choneros sebelumnya menciptakan kekosongan di struktur komando.

Los Lobos dituduh terlibat dalam pembunuhan kandidat presiden Ekuador tahun 2023, Fernando Villavicencio, dan anggotanya juga disebut bertanggung jawab atas kerusuhan mematikan di penjara, serta aktivitas perdagangan narkoba, pembunuhan bayaran, dan penambangan emas ilegal.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads