Nasib Siti, Dulu Karyawan Kini yang Punya Minimarket Plus Pabrik di Bogor

Nasib Siti, Dulu Karyawan Kini yang Punya Minimarket Plus Pabrik di Bogor

Tim wolipop - detikJabar
Senin, 31 Jul 2023 07:30 WIB
Pasangan Kia Raya dan Bari, viral di media sosial, dulu bekerja sebagai pegawai minimarket dan mulai berbisnis dengan pasangannya. Kini sukses bisa membeli franchise minimarket dan mempunyai banyak karyawan.
Siti, mantan karyawan minimarket yang kini beli franchise minimarket dan bangun pabrik di Indomarket (Foto: Instagram)
Bogor -

Kehidupan seperti roda yang berputar, seperti halnya kisah Siti Khoiriah asal Bogor. Awalnya Siti hanyalah pekerja di minimarket, kini bisa membangun pabrik makanan ringan dan membeli franchise tempat dulu ia bekerja.

Dikutip dari wolipop, Siti atau yang akrab disapa Kia Raya mengunggah video perjuangannya di TikTok dan menjadi viral. Kia langsung menceritakan kisah di balik unggahannya yang viral.

"Aku jadi anak yatim Tahun 2006 saat lulus SD, aku membantu ibuku membuat gorengan untuk jualan keliling kampung. Dan saat aku SMP aku menjual gorengan di sekolah untuk tambahan uang jajan, Tahun 2009 ibuku terlilit hutang, ibuku keluar kampung dan bekerja sebagai ART," ujar Kia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasangan Kia Raya dan Bari, viral di media sosial, dulu bekerja sebagai pegawai minimarket dan mulai berbisnis dengan pasangannya. Kini sukses bisa membeli franchise minimarket dan mempunyai banyak karyawan.Pasangan Kia Raya dan Bari, viral di media sosial, dulu bekerja sebagai pegawai minimarket dan mulai berbisnis dengan pasangannya. Kini sukses bisa membeli franchise minimarket dan mempunyai banyak karyawan. Foto: Instagram

Saat itu Kia mencari uang tambahan dengan menjadi tukang gosok dari rumah ke rumah. Setelah lulus SMK, dia diminta menjadi tulang punggung keluarga oleh sang ibu.

"Aku di rumah nenek yang sedang struk, dan aku kadang mencari uang tambahan kuli gosok baju sama orang. Saat aku lulus SMK 2012, aku menyuruh ibuku untuk berhenti dan aku menggantikannya sebagai tulang punggung. Aku diterima di Indomaret lewat koneksi sekolah, dan aku memilih untuk kerja di Indomaret Jakarta padahal orang tua di Bogor," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Berawal Jadi Karyawan di Minimarket

Wanita berusia 29 tahun itu juga menceritakan awal bertemu dengan pasangannya, Bari Ahmad. Keduanya sama-sama bekerja di minimarket tersebut.

"Awalnya kita pindah kontrakan enam kali, pernah ngontrak di Parung Bingung (kawasan Depok) banyak masalah toilet, pemilik bangunan, lingkungan, Pamulang Gaplek, bermasalah juga. Ketika aku mengurus izin bangunan nggak mau ngasih berkas, renovasi terus" tutur Kia.

"Akhirnya aku mencari pabrik sendiri di Gunung Sindur, dari lingkungan, izin dan mudah kaya ada hokinya di sini. Akhirnya kepengen mengembangkan wilayah di sini. Karena aku pekerja Indomaret, kepikiran lah franchisenya," ujar Kia.

Selain investasi jangka panjang, Kia dan suami memutuskan untuk membeli minimarket agar lokasi sekitar bisa ikut berkembang.

"Bukan hanya investasi, tapi juga bisa pengembangan untuk wilayah di sekitar agar pengusaha yang lain berminat untuk berinvestasi di wilayah dekat pabrik. Untuk nilai-nilai bangunan juga bisa lebih naik dengan adanya Indomaret ini," imbuhnya.

Pasangan Kia Raya dan Bari, viral di media sosial, dulu bekerja sebagai pegawai minimarket dan mulai berbisnis dengan pasangannya. Kini sukses bisa membeli franchise minimarket dan mempunyai banyak karyawan.Pasangan Kia Raya dan Bari, viral di media sosial, dulu bekerja sebagai pegawai minimarket dan mulai berbisnis dengan pasangannya. Kini sukses bisa membeli franchise minimarket dan mempunyai banyak karyawan. Foto: Dok. pribadi Kia Raya.

Anak ke dua dari tiga orang bersaudara ini bertekad ingin mengubah hidup dengan memulai bisnis. Berbagai peluang usaha Kia dan Bari coba. Mulai dari menjual baju secara online, berjualan angkringan, hingga akhirnya konsisten menjual makan ringan yaitu lidi-lidian.

"Kami mencoba usaha jualan online baju dropship, jualan angkringan hanya 1 bulan lalu bangkrut, lalu barulah ketemu lidi-lidian Desember 2014. Awalnya beli kiloan dan di-repack. Lalu coba beli lidi mentah dan diproduksi, setelah beberapa kegagalan akhirnya kami menemukan cara agar bisa memproduksi lidi sesuai dengan standar kami," kenang Kia.

Modal Rp 100 Ribu

Kia menyebutkan modal awal berjualan lidi-lidian sekitar Rp 100 ribu. Kemudian membuka sistem pre order di Olx, BBM dan tiba-tiba dia tak menyangka reseller datang dengan sendirinya. Pada Januari 2015, Kia dan Bari memberikan merek pada jualannya yaitu Lidi Si Umang.

"Awalnya (nama Lidi Si Umang) mau kasih nama jadul, tapi kok kayaknya jadul banget. Sedangkan lidi-lidian ini kan buat anak-anak. Kebetulan nemu Umang, setelah dicari itu Umang itu kan klomang, identik binatang yang dijual di SD. Jadi berhubungan dengan makanan dan mainan yang ada di SD," ucapnya seraya tertawa lewat pesan suara.

Bisnisnya mendapat sambutan dari pelanggan dan meraih cuan. Kia mengaku biaya pernikahannya dari hasil keuntungan berjualan Lidi Si Umang.

"Semakin lama keuntungan semakin menggulung menjadi bahan baku, dan pesanan semakin banyak karena kami mulai pakai Instagram dan endorse selebgram. September 2015 kami menikah sederhana dari hasil jualan lidi. Penjualan naik karena endorse Ria Ricis, di tahun 2017 kami sudah bisa menciptakan lidi-lidian 30 cm yang disebut sapu lidi bisa dimakan dengan produksi lidi dari bahan tepung," kata Kia.

Bangun Pabrik di Bogor

Setelah beberapa kali pindah kontrakan dan ruko, karena pesanan dan karyawan yang banyak, pada Agustus 2020 saat pandemi dia membeli pabrik daerah Gunung Sindur seluas 2.000 meter. Kia mengungkapkan alasan konsisten berjualan lidi-lidian.

"Kita pengen jualan makanan karena perputarannya lebih cepat, dan melihat potensi. Lidi-lidian dari tahun 90-an masih bisa peminat, tapi gak ada yang branding banget," ujar Kia.

Pasangan Kia Raya dan Bari, viral di media sosial, dulu bekerja sebagai pegawai minimarket dan mulai berbisnis dengan pasangannya. Kini sukses bisa membeli franchise minimarket dan mempunyai banyak karyawan.Pasangan Kia Raya dan Bari, viral di media sosial, dulu bekerja sebagai pegawai minimarket dan mulai berbisnis dengan pasangannya. Kini sukses bisa membeli franchise minimarket dan mempunyai banyak karyawan. Foto: Dok. pribadi Kia Raya.

Harga lidi-lidian dibanderol mulai dari Rp 16 ribu dan mempunyai beragam pilihan rasa. Kia memyebutkan modal awal berjualan Rp 100 ribu, kini omzet yang ia peroleh sekitar Rp 500 juta per bulan. Selain itu, di pabriknya ada 183 karyawan.

Di akhir wawancara, Kia memberikan motivasi bagi pasangan lainnya yang sedang memulai bisnis untuk tetap optimis dan berusaha mengejar mimpi.

"Jika kita diberikan kesulitan, pasti ada hikmah di dalamnya, lakukan pekerjaan dengan sepenuh hati. Tuhan akan menilaimu, jangan pernah berhenti untuk berusaha, Ketika waktunya tepat. Kamu akan mendapatkan apa yang selama ini kamu cari, jangan pernah lelah,, syukurilah hidupmu, itu akan memudahkan jalan mu untuk maju," kata Kia.

Artikel ini telah tayang di wolipop dengan judul Cerita di Balik Viral Dulu Kasir Indomaret Kini Punya Minimarket dan Pabrik

(yum/yum)


Hide Ads