.webp)
Polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu masih bergulir. Bahkan, sejumlah aksi massa masih sering terjadi. Namun, hal itu diakui warga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pantauan detikJabar pada Pukul 09.00 WIB, sejumlah petugas mulai berjaga di sekitar ponpes Al-Zaytun untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa. Bahkan, penjagaan di sejumlah ruas jalan menuju Al-Zaytun dilakukan. Kawat berduri pun kembali dibentangkan di sepanjang gerbang Ponpes Al-Zaytun.
Baca juga: Panji Gumilang Tunggak Bayar PBB! |
Meski begitu, warga di sekitar Al-Zaytun menganggap momen tersebut merupakan hal yang biasa. Sebab, mereka masih tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Bahkan sebagian memanfaatkan momen itu untuk berjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak terganggu lah gitu biasa aja yang bertani ya bertani yang jualan ya jualan," kata Madira (83), saat mencari pasokan air untuk persawahannya, Sabtu (29/7/2023).
Namun, Madira menyarankan, agar penyampaian pendapat di muka umum itu dilakukan dengan tertib. Sehingga tetap memberikan rasa aman bagi warga sekitar.
"Yang penting aman, tidak merusak yang ada di sini," katanya.
Sementara itu, Koordinator Umum AKSI M Solihin mengaku, hari ini kembali menggelar aksi unjuk rasa di Al-Zaytun. Kali ini, aksi dilakukan bersama elemen masyarakat lainnya mulai dari Forum Indramayu Menggugat (FIM), Paguyuban Dharma Ayu dan masyarakat lainnya.
"Demo ini dalam rangka bahwa kami tegak lurus agar Mabes Polri segera menangkap dan mengadili Panji Gumilang yang sudah membuat sakit rasa kebatinan seluruh umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya di Indramayu dan Jawa Barat," ujar M Sholihin.
Baca juga: 5 Fakta Ridwan Kamil Digugat Panji Gumilang |
Informasi nya, massa yang berjumlah sektiar seribu orang mulai bergerak menuju galangan kapal di Kecamatan Kandanghaur dan akan dilanjutkan ke gerbang Al-Zaytun.
"Kemudian kita bersama-sama menuju Gerbang Al Zaytun. Puncak demo kita di gerbang Al Zaytun," ungkapnya.
(mso/mso)
