Warga Kabupaten Ciamis sempat dibuat heboh dengan pemandangan langit yang tidak biasa. Pada Kamis (27/7/2023) sore kemarin, langit di Ciamis tampak seperti terbelah.
Berikut fakta-faktanya:
1. Memancarkan Warna Oranye
Awan yang seakan terbelah itu terlihat sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itu, tampak awan mengeluarkan pancaran cahaya berwarna oranye seperti membelah langit. Fenomena ini dilihat oleh warga Lingkungan Sikuraja, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awannya mungkin tersorot matahari yang akan tenggelam. Tapi terlihat bagus sangat lurus seperti membelah langit," ujar Tatang warga Sikuraja yang baru pulang dari masjid usai salat magrib.
Tatang mengaku baru pertama kali melihat pemandangan seperti itu. Menurutnya, selain ada penampakan langit terbelah, juga kondisi langit saat ini sangat cerah.
"Ini kekuasaan Allah yang harus kita syukuri. Cuacanya juga memang sedang cerah. Mungkin saat ini sudah mulai musim kemarau sehingga awan juga sedikit," terangnya.
2. Hilang Saat Gelap
Namun pancaran warna oranye yang seakan membuat langit terbelah itu perlahan menghilang saat hari mulai gelap. Ilham yang sempat menyaksikan fenomena unik langit seperti terbelah. Bahkan iya menyamakan pemandangan itu seperti yang ada di film-film yang mengisahkan tentang luar angkasa atau film fiksi ilmiah.
"Mirip yang ada di film-film, langit seperti terbelah. Unik memang, tapi yang saya lihat itu awan yang disinari matahari senja. Bagusnya awannya itu berbentuk garis lurus," katanya.
3. Dua Kemungkinan Menurut BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) punya penjelasan terkait fenomena awan terbelah di Ciamis itu. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan ada dua kemungkinan terkait fenomena tersebut.
Rahayu menjelaskan, kemungkinan pertama fenomena itu terjadi karena adanya awan Arcus yang muncul di langit Ciamis. Sedangkan kemungkinan kedua, fenomena langit terbelah itu disebabkan karena Contrails (Condensation Trails) atau jejak kondensasi
4. Pertemuan Udara Hangat dan Dingin
Awan Arcus sendiri kata Rahayu adalah jenis awan rendah yang terbentuk pada ketinggian sekitar kilometer di atas permukaan bumi.
"Apabila dilihat lebih teliti, awan yang terbentuk di wilayah Ciamis tersebut tergolong ke dalam jenis awan Arcus, berjenis awan Roll," kata Rahayu saat dikonfirmasi detikJabar, Jumat (28/7/2023).
Awan Roll terbentuk akibat adanya pertemuan massa udara hangat yang bertemu dengan massa udara dingin. Kondisi ini memaksa massa udara hangat untuk naik ke atas oleh karena lebih ringan, dan di sepanjang batas pertemuan dua massa udara tersebut terbentuk awan Roll.
5. Disebabkan Karena Pesawat
Kemungkinan kedua, awan terbelah utu terbentuk ketika pesawat melintas di atmosfer, terutama troposfer atas dan meninggalkan uap air di lapisan tersebut.
"Maka partikulat (PM) yang dihasilkan oleh pesawat tersebut akan terkondensasi bersama dengan uap air di lapisan tersebut membentuk awan yang lurus melintang di horizon," tuturnya.
6. Kesimpulan BMKG
Namun Rahayu mengungkapkan, jika melihat kondisi atmosfer melalui satelit, terlihat adanya kelembapan udara yang tinggi dan rendah di sekitar Jawa Barat bagian timur atau di sekitar Tasik dan Ciamis.
"Maka peluang terbesar, fenomena tersebut adalah awan Roll yang terbentuk akibat pertemuan massa udara hangat (kelembapan udara tinggi) dan massa udara dingin (kelembapan udara rendah)," ungkap Rahayu.
7. Bukan Pertanda Bencana
Rahayu juga mengatakan, fenomena awal Roll tersebut adalah fenomena yang biasa terjadi. Menurutnya awan Roll itu tidak berkaitan sama sekali dengan prekursor bencana maupun langit terbelah.
"Masyarakat dihimbau untuk tidak panik melihat fenomena awan tersebut, karena awan roll merupakan fenomena biasa dalam dinamika atmosfer. Awan tersebut tidak berkaitan dengan prekursor bencana maupun langit terbelah, namun fenomena umum terbentuknya awan akibat suatu kondisi atmosfer tertentu," pungkasnya.